Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misteri Tewasnya Putra Pamen TNI AU, Belum Ada Titik Terang, Polisi Usut Dengan Metode Ini

Saat ini Polres Metro Jakarta Timur sedang menganalisa CCTV yang terpasang di sekitar lokasi di mana peristiwa terjadi.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Misteri Tewasnya Putra Pamen TNI AU, Belum Ada Titik Terang, Polisi Usut Dengan Metode Ini
TribunJakarta.com/Istimewa
Garis polisi terpasang di di Pos Spion Ujung Landasan 24 yang jadi lokasi tempat penemuan jasad CHR (16), anak perwira menengah TNI Angkatan Udara yang tewas terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (24/9/2023) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi terus melakukan pengusutan kasus tewasnya remaja putra perwira menengah (pamen) TNI AU di Pos Spion Ujung Landasan 24 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Saat ini Polres Metro Jakarta Timur sedang menganalisa CCTV yang terpasang di sekitar lokasi di mana peristiwa terjadi.

Saat ini sudah ada 18 CCTV yang didapatkan, atau bertambah 7 unit CCTV dari sebelumnya yang 11 CCTV.

Baca juga: Mayat Terbakar Ditemukan di Pos Lanud Halim Perdanakusuma, Ternyata Anak Pamen TNI

"Kemarin kita sudah mengecek 11 kamera pengawas (CCTV) yang ada di sekitar Tempt Kejadian Perkara (TKP), hari ini kami tambah tujuh titik kamera CCTV. Jadi total ada 18 CCTV," kata Leonardus saat doorstop di Mapolres Metro Jakarta Timur, Rabu (27/9/2023).

Leonardus menuturkan pihaknya belum menemukan titik terang penyebab maupun motif peristiwa yang terjadi pada Minggu (24/9/2023) lalu tersebut.

Ia akan melakukan pendalaman dengan menggunakan metode Scientific Crime Investigation.

"Kami tidak mau terburu-buru karena ini harus diungkap secara scientific, tidak bisa dilakukan secara asumsi atau dugaan," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Namun, menurut Leonardus, pihaknya mengetahui update status dari akun games roblox milik CHR, yang memiliki makna perihal kematian.

“Ditemukan status di roblox korban bertuliskan 'Hi, if you see this, I Probably Already Dead' yang artinya 'Hi, jika kamu melihat ini, saya mungkin sudah meninggal’ itu yang diupdate oleh CHR,” katanya.

Leonardus menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan asosiasi psikologi forensik untuk mengetahui motif daripada kejadian tersebut.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Mayat Terbakar di Lanud Halim: Ditemukan Pisau, Korban Anak Pamen AU

Scientific Crime Investigation

Selain itu, pihaknya akan melakukan investigasi pengungkapan kasus dengan metode scientific crime investigation.

“Hingga saat ini tim penyidik dari Polres Metro Jakarta Timur bersinergi dengan SatPom Lanud Halim Perdanakusuma, Subdit Jantanras, dan Ditkrimum Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan secara intensif profesional dan transparan,” tuturnya.

Leonardus menuturkan beberapa tim khusus dari kepolisian untuk melakukan identifikasi secara spesifik bagian penyelidikan.

Pertama, pihak Fisika Forensik Puslabfor Bareskrim Polri akan dikerahkan secara khusus untuk investigasi mengenai kasus kebakarannya.

Dilanjut jajaran Kimia Biologi dan forensik Puslabfor Bareskrim Polri untuk melakukan pengecekan dan pengolahan Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang ada.

“Kemudian tindak lanjut yang akan kami lakukan hari ini, kami akan melakukan klarifikasi terhadap Wali kelas korban, guru Bimbingan Konseling (BK), dan juga teman kelasnya,” imbuhnya.

“Kedua, kami akan mengirimkan handphone, PC, dan juga tab, serta laptop korban untuk dilakukan pemeriksaan secara digital forensik ke Puslabfor bareskrim mabes Polri,” sambungnya.

Sebagai informasi, CHR pada Minggu (24/9/2023) ditemukan tewas dengan kondisi terbakar.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Kadispenau Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati mengatakan, peristiwa tersebut benar dan dipastikan jenazah tersebut bukan anggota TNI.

“Benar ada peristiwa itu, dan identitas jenazah bukan anggota militer,” kata Agung, Selasa (26/9/2023).

Agung menjelaskan peristiwa itu langsung ditangani Polres Metro Jakarta Timur.

Sebab jenazah bukan berstatus sebagai anggota TNI, sehingga dilimpahkan ke Polisi.

"Silahkan hubungi Danlanud Halim ya. Kasus ini sekarang ditangani oleh Kepolisian karena bukan anggota Militer," lugasnya.

Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Marsekal Pertama Adrian P Damanik mengungkapkan serupa peristiwa itu masih ditangani jajaran kepolisian.

Sehingga dirinya belum dapat menyampaikan secara detail peristiwa tersebut, baik motif maupun kronologi.

"Iya, betul dan masih dalam proses penyelidikan, belum (diketahui penyebabnya) masih kami selidiki dengan bantuan rekan-rekan dari Polres Jaktim," lugas Adrian.

Namun, Adrian hanya dapat menyampaikan bahwa jenazah merupakan putra dari seorang Perwira Menengah (Pamen) TNI Angkatan Udara.

"(Korban) Putra dari Pamen TNI. Mohon maaf sementara itu dulu ya," ucapnya.

Enam Luka Tusuk

CHR (16) mengalami enam luka tusuk pada dada bagian bawah.

Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan berdasar hasil autopsi luka tusuk yang berada pada sisi kanan dan kiri tubuh tersebut memiliki kedalaman hingga enam sentimeter.

"Kedalaman 6,5 cm, lebar 2 sampai 3 cm. Ini tertusuk. Penyebab kematian karena (pendarahan akibat) luka tusuk," kata Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (27/9/2023).

Perihal apakah luka tusuk dialami CHR tersebut akibat tindak penganiayaan atau bukan, RS Polri Kramat Jati penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur lah yang menentukan.

RS Polri Kramat Jati pun menyatakan sudah menyerahkan hasil visum sementara kepada jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur untuk membantu pengungkapan kasus.

Untuk sekarang RS Polri Kramat Jati hanya dapat memastikan bahwa CHR terbakar saat masih hidup, karena ditemukan jelaga atau butiran arang halus pada rongga pernapasan korban yang terhirup.

"Saat terbakar dia masih hidup. Kalau dilihat organnya pucat jadi sangat mungkin penyebab kematiannya karena luka tusuk karena terdapat kumpulan darah di dalam perut," ujar Hariyanto.

Berdasar hasil penyelidikan jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur memang ditemukan adanya sebilah pisau di dekat jasad CHR, namun belum dapat dipastikan siapa pemiliknya.Pasalnya jejak sidik jari pada pisau sudah tidak dapat terlihat karena terdampak kebakaran saat tubuh CHR terbakar hingga mengalami luka bakar 91 persen, atau nyaris sekujur tubuh.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simarmata menuturkan pihaknya hanya dapat memastikan bahwa pisau yang ditemukan bukan merupakan pisau perlengkapan TNI.

"Pisaunya bukan pisau komando, pisau dapur biasa. Gagangnya sudah meleleh, jadi sudah tidak ada pegangan," tutur Leonardus. (Wartakota/Tribun Jakarta)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas