Siswi SD Tewas Jatuh dari Lantai 4 Sekolah, Hari Ini Kepsek, Wali Kelas & Guru Diperiksa Polisi
Tiga orang yang bakal diperiksa terkait kasus tewasnya siswi itu masing-masing Kepala Sekolah (Kepsek), wali kelas, dan satu guru lainnya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekolah Dasar Negeri (SDN) SDN Petukangan Utara 06, hari ini, Selasa (3/10/2023) kembali diperiksa polisi sebagai saksi terkait kasus tewasnya siswi SD berinisial SR (13) beberapa waktu lalu.
"Besok (hari ini) pemeriksaan kedua untuk pihak sekolah. Sebelumnya sudah diperiksa minggu lalu," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi kepada wartawan, Senin (2/10/2023).
Baca juga: Siswi SD Petukangan Jatuh dari Lantai 4 Sekolah,Sang Paman Bilang Korban Marah Setelah Di-bully
Tiga orang yang bakal diperiksa terkait kasus tewasnya siswi itu masing-masing Kepala Sekolah (Kepsek), wali kelas, dan satu guru lainnya.
Yossi menjelaskan, ketiga saksi itu kembali diperiksa untuk mendalami motif korban melompat dari lantai empat gedung sekolahnya.
"Kami ingin mendalami lagi motif atau penyebab dari peristiwa yang dialami korban," ujar dia.
Diketahui, siswi SD berinisial SR tewas setelah diduga melompat dari lantai empat gedung sekolah pada Selasa (26/9/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.
Sebelumnya, polisi merunut rangkaian peristiwa sebelum siswi SDN Petukangan Utara 06 berinisial SR melompat lantai empat gedung sekolah hingga tewas.
Pagi itu, seluruh siswa SDN Petukangan Utara 06 berkumpul di lapangan sekolah untuk mengikuti kegiatan pembiasaan yang berlangsung selama satu jam mulai pukul 06.30.
"Jadwal pada hari Selasa adalah pembiasaan untuk penampilan drama atau teatrikal," kata Yossi.
Baca juga: Siswi SD di Jakarta Selatan Tewas Jatuh dari Lantai 4, Kepala Sekolah Bantah Siswinya Bunuh Diri
Yossi menjelaskan, para siswa termasuk korban berbaris sesuai dengan kelasnya masing-masing.
Di sela-sela kegiatan pembiasaan itu sempat terjadi perselisihan antara korban dan teman laki-laki berinisial H.
SR terdorong oleh H, kemudian korban membalas dengan menampar teman sekelasnya tersebut.
"Memang sempat terjadi dorong-mendorong di antara teman sekelasnya. Nah atas peristiwa tersebut, kemudian hal ini dilaporkan kepada wali kelas," ungkap Yossi.