Tewasnya Anak-Ibu Tinggal Kerangka di Cinere Imbas Kekurangan Oksigen, Polisi Setop Penyelidikan
Ibu dan anak yang tewas tinggal kerangka di Cinere Depok disebabkan kekurangan oksigen. Kesimpulan ini membuat polisi menghentikan penyelidikan.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Penyebab kematian dari Grace Arianji Harahapan (65) dan anaknya David Ariyanto (38), ibu dan anak yang ditemukan tewas tinggal kerangka di rumahnya di Cinere, Depok, Jawa Barat, sudah diketahui.
Perwakilan dari tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, Astri mengungkapkan keduanya tewas akibat kekurangan oksigen saat di kamar mandi.
Astri juga mengatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh kedua korban.
“Kami menemukan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah. Dari Puslabfor tidak ditemukan zat berbahaya pada sampel yang kami kirim,” katanya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (6/10/2023) dikutip dari YouTube Kompas TV.
Selain itu, Astri juga mengungkapkan tim dokter telah melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel jantung, paru, ginjal, otot dada, usus 12 jari, usus halus, usus besar, lambung, dan pembuluh darah.
Baca juga: Ibu yang Ditemukan Tewas Tinggal Kerangka di Cinere Cenderung Delusif, Sang Anak Introvert
Dari hal tersebut, Astri mengatakan ditemukan penyakit kronis pada paru, penyakit jantung kronis, dan penebalan pada pembuluh darah jatung dari pengambilan sampel jenazah Grace.
“Kemudian sebab kematian, kami merunutkan bahwa kelainan keadaan organ-organ dalam pada jenazah (Grace) ini akan mengakibatkan risiko kerentanan yang tinggi, pada kondisi kurangnya O2 dalam ruangan sehingga terjadi asfiksia pada pasien ini, pada jenazah ini ya sehingga mengakibatkan kematian,” tuturnya.
Sementara pada jenazah David tidak ditemukan penyakit tetapi hanya ada pendarah di usus besar.
Hasil pemeriksaan ini berdasarkan pengambilan sampel usus besar, usus halus, usus 12 jari, dan lambung.
“Akhirnya kami menyimpulkan bahwa keadaan kekurangan oksigen di TKP yang ditunjang dengan kondisi TKP yang sempit, akan mengakibatkan korban (David) mati lemas atau kita kenal dengan bahasa forensik adalah asifiksia,” kata Astri.
Astri pun menyimpulkan Grace dan David tewas akibat kekurangan oksigen.
“Kami merumuskan bahwa kelainan organ-organ dalam pada jenazah ini akan mengakibatkan risiko kerentanan yang tinggi pada kondisi kurangnya oksigen pada ruangan sehingga terjadi asfiksia pada jenazah ini sehingga terjadi kematian,” katanya.
Tak Ada Tanda Kekerasan, Polisi Hentikan Penyelidikan
Pada kesempatan yang sama, polisi mengumumkan penghentian penyelidikan terhadap kasus ini lantaran tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun unsur pidana lainnya.
“Dari jenazah maupun sekitarnya TKP tidak menemukan bercak darah, berarti tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Kemudian bagaimana tadi sudah ada indikasi awal dua korban ini untuk melakukan bunuh diri,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi dalam konferensi pers.
Baca juga: Polisi Temukan Senter hingga Dupa di Dekat Jenazah Ibu dan Anak Tewas di Cinere
Hengki pun mengungkapkan bahwa kematian keduanya disebabkan bunuh diri dengan mengurung diri di ruang sempit sehingga tidak ditemukan unsur pidana dalam kasus ini.
“Kami simpulkan bahwa terhadap peristiwa yang terjadi di Cinere ini bukan peristiwa pidana. Dari hasil Inter-Kolaborasi Profesi dalam rangka Scientific Crime Investigation yang dilakukan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama dengan Puslabfor Mabes Polri, Kedokteran Forensik, Digital Forensik, RSCM, dan Asipfor, sehingga penyelidikan dihentikan karena tidak ditemukan peristiwa pidana,” pungkas Hengki.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)