Kelakuan Imigran Timur Tengah di Puncak Bogor Bikin Resah Warga
Imigran di kawasan Puncak Bogor yang didominasi imigran dari Timur Tengah bikin pusing warga lokal.
Editor: Hasanudin Aco
"Sudah ada mereka. Sudah ada mereka. Ibarat gini, mereka di satu negara minoritas, otomatis mereka membangun kekuatan dong yang minoritas itu. Kepentingannya seperti apa, kan ini fungsi intelijen lah yang harus paham di situ. Kalau kami kan disajikan maslah kayak ini," terangnya.
Suryana mengatakan pemerintah seharusnya bisa lebih bijak lagi menampung para imigran agar kedaulatan masyarakat tidak terganggu.
Sebab menurutnya apabila dibebas liarkan seperti itu masyarakat dan pemerintah tidak akan tahu apa yang akan direncanakan para imigran kedepannya.
"Aktivitas mereka itu kan perlu dipantau. Seperti apa? Untuk kepentingan apa? Kalau kita berkaca kepada aturan mainnya di dunia ini, mestinya imigran itu direlokasi di tempat yang khusus. Karena kita bicara kedaulatan, mereka kan juga datang dari negara konflik, negara bermasalah," katanya.
Kedepannya ia mengatakan pemerintah harus membuat perkampungan khusus untuk para imigran agar aktivitas yang dilakukan para pengungsi tersebut dapat terawasi dengan baik.
"Mestinya negara kita, ya, menangani juga secara khusus, biar ada kontrol sosialnya penuh terhadap mereka. Mestinya relokasi di satu tempat. Amerika saja ada Chinatown, ada perkampungan apa supaya alat kontrol mereka masuk aktivitas mereka bisa dipantau, diperhatikan," bebernya.
Hanya puluhan imigran yang terdata
Sementara itu, Satpol PP Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor membeberkan data imigran yang mendiami kawasan Puncak Bogor.
Menurut Kasi Trantib Kecamatan Cisarua, Komaruddin, di Puncak Bogor ada dua status yang pihaknya himpun dari UNHCR.
"Di Cisarua, ada dua status dari UNHCR ada pengungsi ada juga pencari suaka, tapi mayoritas pengungsi," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Jumat (5/1/2024).
Ia menjelaskan data yang dimiliki Satpol PP, menurutnya berasal dari Badan Intelejen Negara (BIN) yang dihimpun pada 2023 lalu.
"Data yang kami dapat ada 67 WNA (Warga Negara Asing) mayoritas dari Afghanistan," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan dari 67 WNA tersebut kebanyakan mendiami Desa Kopo, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
"Tersebar, tapi mayoritas di Kopo sama Kelurahan Cisarua," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Imigran di Kawasan Puncak Bogor Semakin Berlipat Ganda, Gaya Hidup Bebas Bikin Resah Warga Lokal