Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tembok SPBU Tebet Roboh dan Tewaskan 3 Warga, Seorang Ibu Meninggal Selamatkan Anaknya

Seorang bocah 10 tahun selamat dari insiden robohnya tembok SPBU di Tebet. Badan bocah bernama Fabian dilindungi ibunya yang tewas di lokasi kejadian.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Tembok SPBU Tebet Roboh dan Tewaskan 3 Warga, Seorang Ibu Meninggal Selamatkan Anaknya
Instagram @kabar_tebet
Tembok SPBU Pertamina di Jalan Dr Soepomo di Tebet Barat II Jakarta Selatan yang roboh dan menimpa satu keluarga, Minggu siang, 21 Januari 2024 sekitar pukul 12.00 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - Tembok SPBU di Tebet, Jakarta Selatan roboh dan menewaskan tiga warga yang tinggal di samping tembok, Minggu (21/1/2024) siang.

Dua korban tewas merupakan pasangan suami istri (pasutri) lansia bernama Sumedi Riyanto (80) dan Thio Cin Nio (72) yang tinggal di sana.

Sementara satu korban lain merupakan anak dari pasutri tersebut yakni Ami Kusuma Dewi (35).

Saat kejadian, Ami Kusuma Dewi mengajak anaknnya yang bernama Muhammad Fabian (10) untuk mengunjungi kakek dan nenek.

Sehari-hari Sumedi dan Thio Cin Nio berjualan gado-gado tepat di balik tembok SPBU.

Kakak Ami Kusuma Dewi, Amri (40) mengatakan Fabian menjadi satu-satunya korban yang selamat dari peristiwa robohnya tembok.

Ketiga korban tewas di lokasi kejadian dan Fabian ditemukan masih hidup saat proses evakuasi.

Berita Rekomendasi

"Posisi ponakan saya itu persis ada di belakang ibunya sendiri. Jadi posisinya itu Alhamdulillah persis reruntuhan tembok ini jatuh itu ada aqua galon di dekat tembok. Jadi dia nggak sampai jadi korban," paparnya, Senin (22/1/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.

Amri mengaku mendengar suara jeritan Fabian saat melakukan evakuasi.

Selain itu, Fabian masih bisa berteriak meski kondisinya sudah lemas tertimbun tembok.

"Saya dengar teriakan ponakan saya yang selamat pas evakuasi, 'aduh sakit, aduh sakit, tolong-tolong'. Karena saya dengar teriakan anak kecil dan kondisinya di atas terpal, terpal itu saya sobek duluan. Saya usahakan oksigen masuk dulu," bebernya.

Baca juga: Tembok SPBU Roboh dan Tewaskan 3 Orang, Keluarga Sebut Pihak SPBU Tak Dengar Keluhan Warga

Nyawa Fabian dapat selamat lantaran ibunya melindungi badan bocah 10 tahun tersebut.

"Agak lumayan (tertimbun), hampir satu blok tembok. Cuma dia masih ada keganjelnya sedikit. Terganjal reruntuhan awal," tambahnya.

Fabian kemudian dievakuasi ke RSUD Tebet untuk mendapat perawatan.

Menurutnya, Fabian mengalami sejumlah luka di bagian mata, betis, dan pahanya.

"Alhamdulillah sudah pulang, sudah bisa aktivitas, hanya mengalami trauma saja," tandasnya.

Sebelumnya, Komandan Regu Rescue Sudin Damkar Jakarta Selatan sektor Tebet, Yoki menyatakan ibu yang bernama Ami Kusuma Dewi melindungi anaknya dengan cara membekap korban.

Baca juga: Suami Istri yang Tewas Tertimpa Tembok SPBU di Tebet Selama Ini Tinggal di Bawah Tenda

"(Saat tembok roboh), ibunya kayaknya melindungi dia."

"Karena si anak ini kami temukan tertutupi badan ibu, jadi si ibu yang ketibak (tembok) langsung," tandasnya.

Polisi Masih Selidiki

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi mengatakan penyelidikan kasus ini bekerja sama dengan Puslabfor Polri untuk mengungkap penyebab tembok roboh.

Selain itu, petugas kepolisian juga mencari adanya unsur kelalaian yang dilakukan pengelola SPBU.

"Untuk mengetahui penyebab, kami akan dalami terus, koordinasi dengan Puslabfor Polri. Saat ini kami melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait penyebab robohnya tembok," paparnya, Senin (22/1/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.

Baca juga: Polisi Sebut Tembok Pembatas SPBU di Tebet Sudah Miring Sebelum Roboh hingga Tewaskan 3 Orang

Jenazah ketiga korban telah dibawa ke RSCM, Jakarta Pusat untuk proses penyelidikan.

Sejumlah karyawan SPBU dan warga sekitar telah diperiksa untuk mengetahui fakta dari insiden ini.

"Tentu dari SPBU adalah karyawan-karyawan yang memang menyaksikan atau mengetahui, itu pasti dimintai keterangan. Dari warga juga," bebernya.

Sebelumnya, Kapolsek Tebet, Kompol Murodih menjelaskan tinggi tembok SPBU sekitar 4 meter dan panjang 15 meter.

Kondisi tembok tersebut sudah tidak kokoh dan sempat ditegur warga.

"Dia (pengelola SPBU) menyampaikan bahwa memang ada kekhawatiran dari dia terhadap pedagang di samping itu," ucapnya.

Baca juga: Pekikan Allahu Akbar Menggemar Saat Evakuasi Korban Robohnya Tembok SPBU di Tebet Barat

Karyawan SPBU melihat kondisi tembok sudah miring dan sempat membahasnya bersama sejumlah pedagang yang ada di sekitar tembok.

"Karena kontrolnya juga yang mungkin kurang. Karena saya tanya siapa yang bagian kontrol. Saya tanya kenapa kalau kondisi seperti itu tidak disampaikan ke pimpinan (SPBU)," lanjutnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, SPBU tersebut merupakan milik perorangan atau swasta.

"Ini kayaknya perorangan kalau enggak salah," lanjutnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Selamat dari Maut, Bocah Korban Tembok Roboh di SPBU Tebet Sempat Teriak Kesakitan dan Minta Tolong

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas