Binus School Serpong Sampaikan 4 Fakta Utama Terkait Kasus Kekerasan Terhadap Siswa
Menurut dia Binus School menerapkan Zero Tolerance Policy terhadap tindakan kekerasan baik secara fisik, psikis maupun emosional.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Binus School Education menghargai simpati publik yang begitu tinggi pada insiden kekerasan terhadap siswa Binus School Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Hubungan Masyarakat Binus School Education, Haris Suhendra, mengatakan kejadian ini sangat berat bagi korban dan orang tua korban dan tentunya juga membawa keprihatinan yang mendalam dari seluruh komunitas sekolah.
"Doa dan dukungan kami tertuju untuk korban dan keluarga," ujar Haris Suhendra dalam keterangannya pada Rabu (21/2/2024).
Menurut dia Binus School menerapkan Zero Tolerance Policy terhadap tindakan kekerasan baik secara fisik, psikis maupun emosional.
"Kami mengecam segala bentuk kekerasan baik di dalam maupun luar sekolah yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di lingkungan sekolah," ujarnya.
Menghadapi insiden ini, selaku pihak sekolah memprioritaskan perhatian dan upaya untuk mendukung pemulihan korban secara fisik, psikis maupun emosional, serta seluruh murid sekolah yang ikut terdampak.
Baca juga: KemenPPPA Beri Pendampingan Anak Korban Kasus Dugaan Bullying di Binus School Serpong
Sebagai bagian dari komitmen kami untuk mendukung transparansi dalam insiden ini, Binus School Education menyampaikan fakta-fakta utama terkait insiden tersebut, sebagai berikut:
1. Insiden kekerasan yang dialami oleh siswa kami dilakukan oleh sejumlah siswa lainnya, yang terjadi di luar lingkungan sekolah dan di luar jam sekolah.
2. Setelah mengetahui insiden tersebut, pihak sekolah melakukan investigasi secara intensif. Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas Binus School.
Sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan juga telah mendapatkan sanksi disiplin keras.
3. Mengingat insiden ini telah berada di ranah hukum, kami berkomitmen untuk kooperatif membantu segala proses investigasi dari pihak berwajib.
4. Menyadari bahwa insiden ini melibatkan anak-anak di bawah umur, kami memohon pengertian dari seluruh publik terhadap posisi sekolah untuk tidak dapat membagikan detail terkait privasi baik korban maupun semua yang terlibat dalam insiden ini.
Sekali lagi, Binus School Education menekankan bahwa tidak ada alasan yang membenarkan segala bentuk kekerasan.
"Fokus utama sekolah saat ini adalah untuk memberikan dukungan dan pendampingan yang dibutuhkan oleh korban dan keluarga," ujar Haris Suhendra.
Sebagai Home for Learning, Haris Suhendra mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus menjaga lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh murid sehingga dapat tumbuh bersama menjadi individu yang lebih baik.