Komnas Perempuan Pantau Tindakan Universitas Pancasila ke Pegawai yang Diduga Dilecehkan Rektor
Komnas Perempuan bakal memantau tindakan Universitas Pancasila terhadap dua pegawai yang diduga mengalami pelecehan seksual oleh rektor.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
Sementara terkait dugaan pelecehan yang dialami RZ, Amanda mengatakan kejadian tersebut berawal saat kliennya menerima laporan dari sekretaris rektor untuk menghadap ETH.
Baca juga: Alasan Korban Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila Baru Lapor setelah Setahun
Lalu, sesampainya di ruangan ETH, Amanda mengatakan RZ langsung duduk.
Namun, ETH lantas perlahan bangkit dari kursinya dan duduk di dekat RZ.
Pada momen inilah, RZ diduga mengalami pelecehan seksual oleh ETH.
“Enggak lama kemudian dia sambil duduk nyatet-nyatet, tiba-tiba dia dicium sama rektor, pipinya,” kata Amanda, dikutip dari Kompas.com.
RZ pun kaget dan berdiri dari posisi tempatnya duduk.
Pada saat itu, Amanda mengungkapkan korban hendak melarikan diri dari lokasi kejadian, tetapi dicegah ETH.
Kemudian, sang rektor justru meminta meneteskan obat mata dengan dalih matanya memerah.
Baca juga: Ini Alasan Kasus Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya
Hanya saja, momen tersebut diduga menjadi modus ETH melakukan pelecehan lagi ke RZ.
“Pernah (melapor ke atasan) langsung. Setelah kejadian pelecehan hari itu, dia (RZ) keluar sambil nangis, dia langsung menceritakan kepada atasannya,” ujar Amanda.
Sementara, terkait dugaan pelecehan terhadap DF, Amanda belum menjelaskannya.
Namun, saat itu, DF langsung mengundurkan diri dari pekerjaannya akibat dugaan kelakuan bejat sang rektor.
“Kalau D setelah kejadian itu nggak lama dia resign, mengundurkan diri karena dia ketakutan,” tutur Amanda.