Fakta Sekeluarga Lompat dari Apartemen di Jakarta: 4 Orang Tewas, Lompat dengan Tangan Terikat
Berikut rangkuman fakta-fakta terkait satu keluarga yang mengakhiri hidupnya dengan melompat bersama dari rooftop apartemen di Penjaringan, Jakarta.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Warga Jakarta digegerkan dengan adanya aksi satu keluarga yang lompat bersama dari rooftop Apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).
Satu keluarga yang terdiri dari empat orang tersebut pun meninggal dunia akibat aksi tersebut.
Berikut rangkuman fakta-fakta terkait aksi satu keluarga yang mengakhiri hidup mereka dengan melompat bersama dari sebuah apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara:
1. Kronologi Kejadian
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan identitas satu keluarga yang melompat bersama dari apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara.
Kompol Agus menyebut, satu keluarga tersebut terdiri dari empat orang, yakni sang ayah EA (50), istri AEL (52), anak perempuan JL (15), dan anak laki-laki JW (13).
Empat sekeluarga tersebut awalnya diketahui datang ke apartemen dalam satu mobil yang sama sekitar pukul 16.02 WIB.
Kemudian, mereka turun di parkiran dan menaiki lift ke lantai 21, seperti terekam dalam CCTV apartemen.
"Pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21 berdasarkan CCTV, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," kata Kompol Agus dilansir Tribun Jakarta, Minggu (10/3/2024).
2. Sang Ayah Sempat Cium Kening Istri dan Anaknya Sebelum Melompat
Polisi mengungkap detik-detik sebelum mengakhiri satu keluarga itu mengakhiri hidup bersama.
Terlihat dari CCTV sang ayah EA (50) sempat menciumi istrinya AEL (52) dan kedua anaknya.
"Terekam CCTV, di dalam lift EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya."
"Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," kata Kompol Agus di lokasi, Sabtu malam.
Baca juga: Akhir Tragis Satu Keluarga, Kembali ke Apartemen Setelah 2 Tahun, 4 Orang Tewas Lompat dari Rooftop
3. Melompat dengan Kondisi Tangan Terikat
Kompol Agus mengungkapkan, satu keluarga tersebut melompat dari rooftop apartemen dengan kondisi tangan yang saling terikat.
Sang ayah mengikatkan tangannya dengan sang anak perempuan, sementara sang ibu ke anak laki-laki.
Dengan tangan yang saling terikat tersebut, mereka mengikatkan tangannya dengan sang anak perempuan, sementara sang ibu ke anak laki-laki.
Baca juga: Jatuh Bersamaan dari Apartemen di Panjaringan, 4 Orang Tewas
"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," ungkap Kompol Agus.
Lebih lanjut Kompol Agus mengungkap hasil identifikasi Inafis terkait luka-luka yang membuat satu keluarga tersebut kehilangan nyawa mereka.
Menurut hasil identifikasi Inafis, mereka mengalami luka di kepala tepatnya pada bagian belakang kepala, patah tulang di tubuhnya hingga patah di bagian kaki.
"Kemudian hasil identifikasi dari inafis, disampaikan luka-luka itu mengalami luka kepala, kepalanya pecah di bagian belakang, patah-patah di sekujur tubuh, kedua tangan dan kaki patah-patah," imbuh Kompol Agus.
Setelah kejadian, jenazah mereka pun dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk proses visum et repertum.
Baca juga: CCTV Rekam Aktivitas Pasutri dan 2 Anaknya di Lift Sebelum Lompat dari Rooftop Apartemen Penjaringan
4. Bukan Penghuni Apartemen
Informasi yang dihimpun Tribunnews, satu keluarga itu pernah menjadi penghuni apartemen tersebut selama beberapa waktu.
Namun mereka sudah lama tidak tinggal lagi di apartemen tersebut.
Tepatnya sudah dua tahun keluarga itu tak terlihat beraktivitas di apartemen tersebut.
Namun pada Sabtu kemarin satu keluarga ini malah ditemukan dalam kondisi tewas setelah melompat dari rooftop apartemen di Penjaringan.
Baca juga: Pasutri & 2 Anaknya yang Tewas Setelah Lompat dari Apartemen, Kondisi Tangannya Saling Terikat
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan, satu keluarga itu baru terlihat lagi Sabtu (9/3/2024).
"Dulu mereka pernah tinggal di sini, kemudian sudah 2 tahun belakangan tidak tinggal di sini."
"Baru hari ini kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini," terang Kompol Agus.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sebelum Lompat Bareng dari Rooftop Apartemen di Penjaringan, Ayah Cium Kening Istri dan Dua Anaknya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Dewi Agustina/Hasanudin Aco)(Tribun Jakarta/Gerald Leonardo Agustino)
Baca berita lainnya terkait Sekeluarga Tewas Loncat dari Apartemen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.