Keluarga yang Lompat dari Apartemen Penjaringan Sudah 2 Tahun Menutup Diri, Anak Setahun Tak Sekolah
Kerabat ungkap sekeluarga yang lompat dari apartemen di Penjaringan sudah 2 tahun menutup diri dari keluarga besar, 2 anaknya setahun tak sekolah.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
![Keluarga yang Lompat dari Apartemen Penjaringan Sudah 2 Tahun Menutup Diri, Anak Setahun Tak Sekolah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/satu-keluarga-tewas-lompat-dari-apartemen-di-penjaringan.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan telah melakukan pemeriksaan kepada kerabat dari sekeluarga yang lompat dari apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara.
Gidion mengatakan, berdasarkan pengakuan kerabat korban, keluarga yang terdiri dari ayah EA (50), ibu AEL (52), anak perempuan JL (15), dan anak laki-laki JW (13) dikenal sebagai keluarga yang tertutup.
Bahkan kerabat mereka menyebut keluarga tersebut sudah tak menjalin komunikasi dengan keluarga besarnya selama dua tahun.
"Memang ada ketertutupan dengan keluarga besarnya," kata Gidion dilansir Tribun Jakarta, Senin (18/3/2024).
Namun menurut Gidion, pengakuan saksi dari kerabat tersebut masih sangat subjektif, sehingga masih didalami dalam penyidikan.
"Sangat subyektif itu menjadi bagian dari penyidikan kita," sambungnya.
Lebih lanjut Gidion menyebut keluarga yang nekat lompat dari rooftop apartemen itu sempat tinggal di Solo.
Namun untuk detail daerahnya hingga kini masih dilacak oleh pihak polisi.
Selain menutup diri dari keluarga besar, kedua anak mereka yakni EA dan AEL ternyata sudah tidak bersekolah selama satu tahun.
"Anak tidak terdaftar sekolah sudah satu tahun," ungkap Gidion.
Baca juga: Gerak-gerik 1 Keluarga sebelum Lompat dari Apartemen: Naik ke Lantai 21, Cium Kening, Kumpulkan HP
Gidion menambahkan, hingga kini polisi sudah memeriksa total 12 orang saksi.
Saksi-saksi tersebut diketahui merupakan pihak keluarga korban dan saksi yang berada di tempat kejadian perkara (TKP).
"Saksi pihak keluarga dan yang di TKP," ucapnya.
Baca juga: Analisis Pakar soal Kasus Tewasnya Satu Keluarga usai Lompat dari Apartemen di Jakarta
Polisi Periksa DNA di Tali yang Dipakai Ikat Tangan Satu Keluarga Bunuh Diri di Penjaringan
Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya satu keluarga yang tewas diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 22 sebuah apartemen di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan menyebut saat ini pihaknya tengah memeriksa DNA yang berada di tali yang digunakan untuk mengikat tangan keempatnya saat melompat.
"DNA yang ada di tali ya, yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara)."
"Satu melekat pada korban dan satu masih satunya terlepas dari korban. Itu yang kami lakukan pemeriksa intinya itu," kata Gidion kepada wartawan, Senin (18/3/2024).
Baca juga: Sosok Satu Keluarga yang Tewas di Apartemen Penjaringan, Pernah jadi Penghuni Apartemen 2 Tahun Lalu
Pemeriksaan DNA ini, kata Gidion, dilakukan guna membuktikan secara ilmiah apakah ada kemungkinan orang lain di tempat kejadian perkara sebelum keempatnya melompat.
"Penggunaan tali menjadi kunci penyidikan. Siapa saja DNA yang ada di tali tersebut," ungkapnya.
“Untuk memastikan karena kita imajinasikanlah ya kita Itu tali karmantel itu merupakan perlengkapan terakhir gitu ya untuk untuk peristiwa itu terjadi,” sambungnya.
Sebelumnya, sebanyak empat orang yang merupakan satu keluarga ditemukan tewas diduga bunuh diri usai melompat dari lantai 22 Apartemen di daerah Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024) sore.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan yang membenarkan kejadian itu mengatakan bahwa empat korban terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan.
Baca juga: Rekaman CCTV Satu Keluarga Tewas di Apartemen, Turun dari Mobil dan Naik ke Lantai 21 Bersama
Adapun masing-masing korban memiliki inisial ayah EA (50), ibu AEL (52), anak perempuan JL (15), dan anak laki-laki JW (13).
"Empat mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan. Untuk penyebab (bunuh diri) belum diketahui," kata Gidion saat dikonfirmasi, Minggu (10/3/2024).
Gidion pun memastikan bahwa empat korban itu merupakan satu keluarga dan mereka mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuh usai ditemukan tewas tergeletak.
"Ya, benar (empat korban satu keluarga)," sebutnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pengakuan Kerabat Satu Keluarga yang Terjun dari Apartemen, Dua Anak Korban Setahun Tak Sekolah.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Abdi Ryanda Shakti)(Tribun Jakarta/Rr Dewi Kartika H)
Baca berita lainnya terkait Sekeluarga Tewas Loncat dari Apartemen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.