Kendala Polisi Mengungkap Tewasnya Satu Keluarga di Apartemen Penjaringan, Tak ada Jejak Digital
Satu keluarga yang tewas di apartemen Jakarta Utara dikenal introvert dan sudah tidak berkomunikasi dengan keluarga besar.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
Sebelum melompat bersama, EA sempat mencium kening istri dan kedua anaknya.
Baca juga: Sangat Merana, Tetangga Ungkap Ekonomi Keluarga Lompat dari Apartemen: Jualan Telur Sambung Hidup
"Terekam CCTV, di dalam lift EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," sambungnya.
Para korban melompat bersama dari rooftop lantai 21 sekitar pukul 16.13 WIB.
Petugas kepolisian langsung melakukan olah TKP dan membawa jasad satu keluarga tersebut ke RS Cipto Mangunkusumo.
Warga sekitar apartemen sempat mendengar bunyi benturan kencang saat keempat orang jatuh dari lantai 21.
Jenazah satu keluarga dievakuasi menggunakan mobil ambulans pada pukul 19.30 WIB.
Salah satu saksi yang tidak mau disebut identitasnya mengaku kaget saat mendengar suara benturan.
Baca juga: Ada Peran Ayah dan Tetangga dalam Kasus Satu Keluarga Tewas Lompat dari Apartemen? Ini Ulasan Pakar
"Brak, bunyinya kencang banget itu tadi," bebernya.
Suara tersebut menimbulkan rasa penasaran warga sehingga para penghuni apartemen keluar ke parkiran.
"Setelah bunyi kencang gitu pada keluar, ternyata ada orang lompat dari atas, sudah ngegeletak semua," ucapnya.
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan mengakhiri hidup.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan mengakhiri hidup, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan mengakhiri hidup.
Kontak bantuan