4 Pengakuan Buzzer Diduga Dilecehkan Ketua PSI Jakbar setelah Sehari Kerja, Korban Diminta Bungkam
Berikut 6 fakta kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret nama Ketua DPD PSI Jakarta Barat, Anthony Norman.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Barat (Jakbar), Anthony Norman, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita berinsial W (29).
W mengaku dirudapaksa setelah sehari bekerja sebagai buzzer atau prajurit media sosial PSI.
Berikut fakta-fakta dan pengakuan dalam kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret nama Ketua DPD PSI Jakarta Barat.
1. Kronologi Kejadian
Pengakuan W viral setelah diunggah akun TikTok @B35TIE, Selasa (26/3/2024).
Dalam pernyataannya, W mengatakan kejadian bermula ketika ia mengetahui adanya lowongan kerja sebagai relawan dan buzzer PSI.
Karena tergiur dengan iming-iming gaji dan fasilitas lainnya, W akhirnya mendaftarkan diri.
Mengutip dari TribunJakarta.com, W mengaku sempat diminta mendatangi Anthony dengan dalih urusan pekerjaan.
“Saya butuh kerjaan, baru keluar dari rumah sakit. Apalagi saya hidup sendiri, bayar BPJS dan kebutuhan sehari-hari. Makanya pas ditawarin jadi pengurus PSI saya senang," kata korban dikutip Selasa (26/3/2024).
Namun, dalam perjalanan, W justru dibawa kabur oleh petinggi PSI Jakarta Barat tersebut.
W dibawa ke rumah Anthony yang kala itu dalam kondisi kosong.
Baca juga: Korban Pelecehan Ketua PSI Jakbar Sempat Berada di Rumah Aman Selama Sepekan
Selama penyekapan, W sempat mengalami pelecehan seksual.
"Saya takut, apalagi di sana saya sendiri mau minta tolong enggak ada siapa-siapa, sepi,” ujar W.
2. Baru Kenal 2 Hari
W mengaku tidak tahu betul apakah Anthony sudah berkeluarga atau belum.
Pasalnya, ia baru dua hari berkenalan dengan Anthony.
Selain disekap di dalam kamar, W juga mengaku diancam agar tidak memberitahukan kejadian ini pada siapa pun.
"Pelaku bilang jangan bilang kesiapa-siapa, diam aja. Enggak ada yang boleh tahu. Kalau ketemu dia harus seperti orang enggak kenal, kaya enggak pernah ketemu dan kejadian apa-apa," tuturnya.
"Aku enggak nyangka padahal aku cuma butuh pekerjaan, aku ingin kerja," kata dia.
3. Korban Diintimidasi
W mengaku sempat mengalami intimidasi setelah dilecehkan oleh Anthony.
Wanita 29 tahun itu menyebut tindakan intimidasi itu dilakukan Anthony pada 7 Desember 2023 atau dua hari setelah melakukan pelecehan seksual.
W bercerita kala itu anak buah Anthony memintanya untuk menandatangani surat pernyataan.
Dalam surat itu, tertulis bahwa W tidak pernah mengalami pelecehan seksual oleh Anthony.
"Dia nyuruh aku buat surat pernyataan kalau aku fitnah, bohong, tidak dilecehkan," kata W saat ditemui di kawasan Jakarta Barat, Rabu (27/3/2024).
Ia menyebut, kala itu Anthony sempat mengajaknya ke suatu tempat sehingga ia merasa ketakutan.
Meski merasa ketakutan, W kala itu menolak menandatangi surat pernyataan tersebut.
3. Korban Lapor Polisi
Setelah pengakuannnya viral, W ditemani kuasa hukumnya menyambangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan Anthony.
Laporan awal W ke Polda Metro Jaya pada 12 Desember 2023 sempat ditolak karena alasan tengah dalam masa Pemilu mengingat Norman saat itu berstatus sebagai caleg PSI.
Hingga akhirnya kuasa hukum W kembali membuat laporan ke Polda Metro Jaya dan diterima pada 10 Januari 2024 dengan nomor laporan STTLP/B/135/1/2024/SPKT POLDA METRO JAYA.
"Dan sekarang masih dalam tahap mengumpulkan bukti-bukti dari Polda Metro Jaya," kata kuasa hukum W, Tommy Lambuaso.
Baca juga: Rayuan Maut Ketua PSI yang Berujung pada Dugaan Pelecehan, Mengapa Laporan di Polda Sempat Ditolak?
4. Kesaksian Kader PSI Jakarta Barat
Melansir dari Wartakotalive.com, seorang kader PSI Jakarta Barat berinisial ML mengaku sempat beberapa kali mendenga rgosip tentang Anthony.
ML mengakui Anthony sudah beberapa kali diterpa isu pelecehan seksual.
Sebelumnya, Anthony juga disebut sempat melecehkan mantan kader PSI berinisial SLN.
"Inisialnya SLN itu katanya pernah dilecehkan di dalam mobil sama si NL," terangnya.
ML juga mengungkap sosok Anthony selama memimpin PSI Jakarta Barat.
Menurutnya, Anthony memang dikenal memiliki sifat yang keras.
"Iya memang kalau saya lihat, ketua yang sekarang ini diktator, semua harus kemauan dia. Ketua-ketuanya pun orang-orangnya dia, enggak setuju sama dia itu di depak dari kepengurusan," imbuhnya.
5. Respons Elite PSI
Terkait permasalahan ini, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie langsung meminta korban melapor ke polisi.
Ia menilai permasalahan ini lebih baik diselesaikan melalui jalur hukum.
Grace mengaku mengetahui informasi ini melalui media sosial.
“Belum. Baru dari TikTok itu aja. Saat ini kami ikuti dulu perkembangannya, karena informasinya masih sangat minim,” ungkap Grace.
Ia enggan banyak berkomentar terkait kejadian ini.
Grece berujar bahwa dirinya belum banyak mendapat informasi dari partai.
Baca juga: Ketua PSI Jakbar Gagal Jadi Anggota DPRD DKI, Kini Tersangkut Kasus Pelecehan Seksual
6. Anthony Gagal ke Senayan
Nama Anthony terdaftar sebagai caleg PSI yang maju pada Pemilu 2024.
Ia ikut berebut kursi Caleg DPRD DKI Jakarta Dapil Jakarta 10.
Hasil Pemilu 2024 menunjukkan Anthony gagal lolos ke DPRD DKI Jakarta. Ia hanya meraih 9500 suara.
PSI hanya meraih satu kursi dari Dapil Jakarta 10.
Satu kursi itu itu diraih Kevin Wu yang meraup 12.025 suara.
(Tribunnews.com/Jayanti TriUtami, TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas/Elga Hikari Putra, Wartakotalive.com/Miftahul Munir)