Gudang Peluru TNI Meledak, Kenapa Tak Banyak Amunisi Berhamburan? Ternyata Ada Bunker dan Tanggul
Gudang peluru TNI meledak, kenapa tak banyak amunisi berhamburan? Ternyata ada bunker dan tanggul.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Pangdam Jaya, Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan mengatakan lokasi gudang penyimpanan peluru yang terbakar berada di bunker atau ruang bawah.
Hasan menjelaskan, gudang peluru tersebut memiliki sistem penanggulangan yang sangat aman.
Selain berada di dalam bunker, gudang peluru juga dilengkapi dengan tanggul-tanggul di atasnya.
Kendati demikian, ujar Hasan, jika terjadi ledakan hingga ke luar area gudang bisa menyebar ke mana saja.
"Jika ledakannya ke atas bisa menyebar sampai ke beberapa tempat, tapi kami pastikan bahwa prosedur maupun sistem pengamanan di gudang ini sudah sedemikian rupa seperti ini, akan aman," tegasnya, Sabtu (30/3/2024).
Keberadaan bungker dan tanggul itulah yang mengakibatkan tak banyak amunisi yang terpental saat ledakan dahsyat terjadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meledak pada Sabtu (30/3/2024) malam.
Kejadian tersebut sempat membuat warga sekitar panik hingga berlarian menyelamatkan diri.
Dikabarkan ada 86 warga yang terpaksa sahur di pengungsian yang bertempat di rumah kepala Desa Ciangsana.
Warga di sekitar lokasi memilih mengungsi karena khawatir terjadi ledakan susulan.
Kepala Desa Ciangsana, Udin Saputra menjelaskan terdapat sejumlah rumah warga yang mengalami kerusakan akibat terkena ledakan.
Baca juga: Granat, Selongsongan dan Peluru Peluru Ditemukan di Cluster Visalia Kota Wisata Cibubur
Sejumlah proyektil turut berterbangan ke arah permukiman warga.
"Ada informasi rumah yang rusak baru ada tiga unit yang dilaporkan oleh ketua RW dan kepala dusun," ujarnya kepada wartawan, Minggu.
Namun, ia menyebut jumlah kerusakan itu hanya data sementara.
Guna memperoleh data pasti dampak kerusakan dari kejadian ini perlu dilakukan pendataan secara menyeluruh setelah situasi dinyatakan kondusif.
"Tapi untuk kerusakan rumahnya didata lagi setelah boleh dicek atau sudah aman," lanjutnya.
Selain itu, ia juga mengatakan tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini.
Kemudian, warga yang rumahnya dekat dengan lokasi kebakaran sebagian mengungsi di kediamannya.
Ada pula yang mengungsi ke rumah keluarganya masing-masing.
"Belum ditemukan (laporan korban luka)," terangnya.
Kondisi Terkini Gudang Peluru
Pangdam Jaya, Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan memastikan saat ini titik api kebakaran gudang peluru sudah berhasil dipadamkan pada Minggu (31/3/2024) sekira pukul 03.45 WIB.
Sebanyak 27 unit mobil pemadam kebakaran dari DKI Jakarta dan Jawa Barat diterjunkan untuk menghentikan kobaran api.
"Dapat kita pastikan titik api sudah kami padamkan, tapi hingga saat ini masih kita lakukan pendinginan untuk mengantisipasi panas-panas lain yang mungkin terdampak pada hal yang tidak kita inginkan," ucap Hasan, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu.
Selain memadamkan api, menurut Hasan, timnya juga telah melakukan penyisiran dan pembersihan sisa-sisa material yang terlempar akibat ledakan.
Karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk tetap tenang.
"Kita masih melakukan investigasi di sekitar lokasi untuk melakukan penyisiran dan pembersihan sisa-sisa material yang terlempar dari gudang tersebut," ujarnya.
"Kami juga mengimbau seluruh masyarakat di lokasi untuk tenang dan tidak khawatir lagi karena kita nilai dampaknya sudah tidak menimbulkan ledakan lagi."
Baca juga: Petugas Damkar Gunakan Robot untuk Menangani Kebakaran Gudang Peluru
Lebih lanjut, Hasan mengklaim para warga yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
Warga sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman karena khawatir terjadinya ledakan susulan.
Hasan juga menyebut tidak ada korban jiwa akibat ledakan gudang amunisi tersebut.
"Tidak ada korban sampai saat ini, kami hanya menunggu redanya aman, tingkat amannya dari gudang ini untuk diamankan," kata Hasan, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube TribunJakarta Official, Minggu.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Muhammad Deni Setiawan/Theresia Felisiani)