Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

15 Oknum Prajurit TNI Ditahan Usai Mengeroyok Warga di Depan Polres Jakarta Pusat

TNI telah menetapkan 15 orang sebagai tersangka atas kasus pengeroyokan ke warta sipil yang viral di depan Polres Metro Jakarta Pusat.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in 15 Oknum Prajurit TNI Ditahan Usai Mengeroyok Warga di Depan Polres Jakarta Pusat
Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti
Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel Cpm mengatakan TNI telah menetapkan 15 orang sebagai tersangka atas kasus pengeroyokan ke warta sipil yang viral di depan Polres Metro Jakarta Pusat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI telah menetapkan 15 orang sebagai tersangka atas kasus pengeroyokan ke warta sipil yang viral di depan Polres Metro Jakarta Pusat.

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan saat ini belasan prajurit itu sudah ditahan di Pomdam Jaya.

Baca juga: Kronologis Belasan Oknum TNI Keroyok 4 Warga di Depan Polres Jakarta Pusat, Diduga Bermotif Dendam

"Tersangka, iya. Kan udah ditahan, surat penahanan sudah keluar. Udah di Pomdam. Udah ditahan di Pomdam," kata Irsyad dalam keterangannya, Minggu (31/3/2024).

Irsyad mengatakan pihaknya membagi tiga kluster terhadap para prajurit tersebut mulai dari provokator, penganiayaan ringan dan penganiayaan berat.

Adapun, Irsyad mengatakan pengeroyokan terhadap empat warga sipil ini diduga dipicu dari aksi pengeroyokan terhadap seorang anggota TNI bernama Prada Lukman.

"Iya betul. Gara-gara itu. Gara-gara itu. Gara-gara anggota tni dikeroyok, temen-temennya balas," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Saat itu, para prajurit membawa para korban dari kediamannya dan langsung dikeroyok. Setelah itu, tersangka ingin menyerahkan ke Polres Metro Jakarta Pusat namun tidak diterima.

"Waktu diambil sudah dipukulin. Waktu diambil dari kos-kosannya itu udah dipukulin. Dipukulin trus dalam kondisi itu Polres enggak mau terima. Diletakkanlah di depan Polres. Di depan polres pun dipukulin," jelasnya.

Sebelumnya, sejumlah oknum prajurit TNI terlibat aksi pengeroyokan terhadap empat warga sipil hingga terkapar di depan Polres Metro Jakarta Pusat pada Kamis (28/3/2024) dini hari.

Baca juga: Pangkostrad Kaget Ada Oknum Prajurit Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Sesama Jenis Terhadap Bawahan

Keempat korban adalah, Abdullah (26), warga Kabupaten Bogor yang berprofesi sebagai buruh harian lepas, Mamih (42), warga Balaraja, Hasan (32), warga Cirebon yang juga berprofesi sebagai buruh harian lepas, dan Syefri Wahyudi (25) warga Cirebon.

"Benar tadi malam Kamis 28 Maret 2024 sekitar pukul 01.00 tiba-tiba di jalan raya depan Polres Jakpus tergeletak 4 orang dalam kondisi terluka,” kata kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Kamis (28/3/2024).

Susatyo menjelaskan insiden pengeroyokan itu dipicu dari aksi pengeroyokan terhadap prajurit TNI bernama Prada Lukman yang terjadi sebelumnya di Pasar Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024) sekira pukul 01.00 WIB.

“Perkara tadi malam tidak terlepas dari kejadian pada Rabu 27 Maret 2024 sekitar 01.00 WIB. Terjadi pengeroyokan terhadap Prada Lukman yang dilakukan sekelompok orang di TKP Pasar Cikini,” jelasnya.

Peristiwa pengeroyokan kepada Prada Lukman ini sebelumnya sudah dilaporkan ke Polsek Menteng hingga menangkap satu pelaku pengeroyokan.

"Datang melakukan evakuasi pada korban Prada Lukman untuk dibawa ke RS sekaligus menangkap 1 orang pelaku atas nama Odi," ungkapnya.

Adapun penyebab Prada Lukman dikeroyok karena ada salah satu pedagang di Pasar Cikini yang juga mempunyai anak anggota TNI terlibat perselisihan.

"Kebetulan ada pedagang yang memiliki anak seorang TNI, kemudian bersama Prada Lukman ini datang ke rumahnya Odi, kemudian terjadi cekcok mulut, diteriaki maling akhirnya warga keluar, melakukan pengeroyokan (terhadap Prada Lukman)," ujarnya.

Setelah diselidiki, total dua orang warga sipil yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan terhadap Prada Lukman.

"Sehingga total tersangka yang sudah kami lakukan penangkapan dan penahanan, pertama Odi Rohadi, perannya memprovokasi, meneriakkan maling, kemudian membawa ke rumah kosong," tutur Susatyo.

"Kemudian Fazli ini perannya membawa tali karena Prada Lukman diikat. Kemudian Maulana, perannya melakukan pemukulan," sambungnya.


Diduga Aksi Balas Dendam

Atas pengeroyokan ke Prada Lukman, sejumlah prajurit TNI mendatangi Polres Metro Jakarta Pusat untuk memastikan tersangka pengeroyokan ditangani dengan serius.

Namun, karena semakin banyak prajurit TNI yang datang, Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat lantas menghubungi Garnisun untuk membantu memberikan pengertian.

"Setelah pulang, tiba-tiba sekitar pukul 01.00 WIB, diletakan di depan Polres dalam kondisi terluka akibat pemukulan atas empat korban. Jadi setelah melakukan pemukulan, kami segera mengevakuasi korban ke RS Hermina Kemayoran,” jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas