Imbas DBD, Pasien Rawat Inap RSUD Tamansari Meningkat
Peningkatan kasus DBD terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau el nino Juli - November 2023 di Indonesia.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keterisian tempat tidur rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Tamansari meningkat karena kasus demam berdarah dangue (DBD).
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamansari, Ngabila Salama.
"Bed occurred rate (BOR) keterisian tempat tidur rawat inap di RSUD Tamansari naik sekitar 20-30 persen. Dari 60 menjadi 80-90 persen selama bulan Maret 2024, dampak dari kenaikan kasus DBD," ungkap Ngabila pada keterangannnya, Senin (1/4/2024).
Meski kasus DBD meningkat, Ngabila mengatakan jika semua masih aman terkendali.
"Karena belum ada perubahan keparahan pada kasus DBD yang ditemukan. 70 persen kasus yang dirawat adalah anak mayoritas usia SD dan SMP," imbuhnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan jika peningkatan kasus terjadi efek dari kemarau ekstrem panjang atau el nino Juli - November 2023 di Indonesia.
Trend kasus DBD akan meningkat pasca el nino.
Dan pola kenaikan per bulannya khas pada musim penghujan dan sama dari tahun ke tahun akan mulai meningkat Desember, puncak April, lalu kembali turun.
Hal ini karena musim hujan menyebabkan peningkatan kelembaban udara atau relative humidity (RH) meningkat dan nyamuk mudah berkembang biak.
Selain itu juga kontainer berisi air bisa menjadi tempat berkembang biak jentik.
Tetesan air hujan juga menjadi media perkembangan nyamuk.