Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI Masih Sterilisasi Gudang Amunisi yang Terbakar, 44 Rumah Warga Terdampak Diperbaiki

Kristomei mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi dengan melibatkan sejumlah pihak termasuk intelijen untuk mendalami penyebab pasti kebakaran

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in TNI Masih Sterilisasi Gudang Amunisi yang Terbakar, 44 Rumah Warga Terdampak Diperbaiki
Puspen TNI/Puspen TNI
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto meninjau Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya yang terbakar pada Sabtu malam (30 Maret) di Ciangsana Kabupaten Bogor, Minggu (31/3/2024). Panglima TNI mengatakan lokasi kebakaran adalah tempat penyimpanan amunisi yang sudah habis masa pakainya (Expired). Munisi tersebut meledak sebelum dimusnahkan (disposal). (Puspen TNI/HO) 

Warga yang berada di sekitar lokasi kebakaran juga nampak panik karena ledakan tersebut.

Dalam hal ini, warga di sekitar lokasi sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman dengan dibantu aparat setempat.

Di samping itu, TNI AD belum bisa memastikan apakah ada korban luka maupun jiwa dalam insiden kebakaran tersebut.

Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi juga mengatakan pihaknya masih mendalami dan menyelidiki dugaan penyebab kebakaran tersebut.


65 Ton Munisi Kedaluwarsa Meledak

Sebanyak 65 ton munisi kedaluwarsa di antaranya munisi kaliber kecil (MKK) dan munisi kaliber besar (MKB) dipastikan habis terbakar dalam ledakan 

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan sebanyak 65 ton munisi kedaluwarsa itu sebenarnya tengah menunggu tahapan administratif untuk dimusnahkan di lahan TNI di Pamengpeuk Kabupaten Garut Jawa Barat.

Namun demikian, munisi-munisi tak terpakai dari satuan-satuan di bawah naungan Kodam Jaya yang tersimpan di gudang nomor 6 tersebut lebih dulu meledak.

Berita Rekomendasi

Agus menduga kuat ledakan tersebut bukan disebabkan faktor human error.

Dugaan sementara, ledakan tersebut disebabkan karena gesekan.

Menurutnya, munisi kedaluwarsa yang berusia 10 tahun lebih itu akan semakin sensitif dan labil sehingga mudah terbakar.

Munisi-munisi tersebut diklaim telah disimpan dalam ruang bawah tanah gudang sesuai dengan standard operational procedure (SOP) dari gudang munisi.

Gudang tersebut, kata dia, sengaja dibuat tertutup rapat di bawah tanah, memiliki tanggul, dan tanpa kelistrikan untuk menghindari potensi ledakan.

Ia memastika saat ini tim investigasi tengah melakukan penyelidikan lebih jauh untuk memastikan penyebab dari insiden tersebut.

Akibat ledakan tersebut beredar foto dan video di media sosial berupa granat di area perumahan warga sekitar lokasi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas