Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI Masih Sterilisasi Gudang Amunisi yang Terbakar, 44 Rumah Warga Terdampak Diperbaiki

Kristomei mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi dengan melibatkan sejumlah pihak termasuk intelijen untuk mendalami penyebab pasti kebakaran

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in TNI Masih Sterilisasi Gudang Amunisi yang Terbakar, 44 Rumah Warga Terdampak Diperbaiki
Puspen TNI/Puspen TNI
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto meninjau Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya yang terbakar pada Sabtu malam (30 Maret) di Ciangsana Kabupaten Bogor, Minggu (31/3/2024). Panglima TNI mengatakan lokasi kebakaran adalah tempat penyimpanan amunisi yang sudah habis masa pakainya (Expired). Munisi tersebut meledak sebelum dimusnahkan (disposal). (Puspen TNI/HO) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI masih melakukan sterilisasi Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Hal ini untuk memastikan apakah masih ada proyektil yang terbang akibat ledakan gudang tersebut.

"Masih, sterilisasi dari kemarin sampai hari ini masih terus kita lakukan. Tidak menutup kemungkinan masih ada proyektil, masih ada benda lain yang terbang akibat ledakan gudang di situ," kata Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (3/4/2024).

Baca juga: TNI Buka Peluang Periksa Seluruh Gudang Munisi Setelah Gudmurah Kodam Jaya Meledak

Saat ini, Kristomei mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi dengan melibatkan sejumlah pihak termasuk intelijen untuk mendalami penyebab pasti kebakaran.

"Tim investigasi sudah dibentuk oleh Pomdam Jaya, Pangdam Jaya dalam hal ini. Meliputi di situ ada peralatan Kodam Jaya, Zeni, staf logistik, staf intelijen. Saat ini masih berjalan kita tunggu investigasinya seperti apa," ujarnya. 

Di sisi lain, Kristomei mengatakan sebanyak 44 rumah warga sekitar yang terdampak kebakaran sudah diperbaiki.

Baca juga: Soal Kebakaran Gudang Amunisi, DPR Dorong Relokasi, KSAD Minta Maaf ke Warga

Berita Rekomendasi

Sejauh ini masih ada 7 rumah warga yang belum bisa ditempati lantaran masih proses sterilisasi. 

"Sampai saat ini yang sudah dikerjakan 44 rumah, yang atapnya runtuh genteng nya bocor segala macam. Kita sudah bantu itu, sesegera mungkin (rampung). Semakin cepat semakin bagus," tuturnya. 

Lebih lanjut, hari ini TNI juga memberikan trauma healing kepada para warga terdampak. TNI, lanjut Kristomei, siap bertanggung jawab terkait insiden yang terjadi. 

"Hari ini kita sudah mulai ada trauma healing kepada anak-anak kepada masyarakat yang ada di sekitar gudang di situ. Pada saat ledakan saat buka puasa mereka trauma. Dari tim psikologi TNI memberikan trauma healing kepada masyarakat yang ada di sekitar, yang terkena dampak," imbuhnya. 

Untuk informasi, peristiwa kebakaran ini terjadi di Gudang Munisi daerah Kodam Jayakarta milik Angkatan Darat yang bertempat di Kampung Parung Pinang RT 01, RW 11 Dusun 06, Desa Ciangsana, perbatasan Kabupaten Bekasi dan Bogor, Sabtu (30/3/2024).

Kebakaran yang mengakibatkan terjadinya sejumlah ledakan tersebut terjadi sekira pukul 18.30 WIB.

Namun, dari video yang diunggah dari salah satu akun media sosial X terdengar beberapa kali ledakan dari sumber api.

Baca juga: Harapan Warga yang Rumahnya Terdampak Kebakaran Gudang Amunisi TNI di Bogor

Warga yang berada di sekitar lokasi kebakaran juga nampak panik karena ledakan tersebut.

Dalam hal ini, warga di sekitar lokasi sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman dengan dibantu aparat setempat.

Di samping itu, TNI AD belum bisa memastikan apakah ada korban luka maupun jiwa dalam insiden kebakaran tersebut.

Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi juga mengatakan pihaknya masih mendalami dan menyelidiki dugaan penyebab kebakaran tersebut.


65 Ton Munisi Kedaluwarsa Meledak

Sebanyak 65 ton munisi kedaluwarsa di antaranya munisi kaliber kecil (MKK) dan munisi kaliber besar (MKB) dipastikan habis terbakar dalam ledakan 

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan sebanyak 65 ton munisi kedaluwarsa itu sebenarnya tengah menunggu tahapan administratif untuk dimusnahkan di lahan TNI di Pamengpeuk Kabupaten Garut Jawa Barat.

Namun demikian, munisi-munisi tak terpakai dari satuan-satuan di bawah naungan Kodam Jaya yang tersimpan di gudang nomor 6 tersebut lebih dulu meledak.

Agus menduga kuat ledakan tersebut bukan disebabkan faktor human error.

Dugaan sementara, ledakan tersebut disebabkan karena gesekan.

Menurutnya, munisi kedaluwarsa yang berusia 10 tahun lebih itu akan semakin sensitif dan labil sehingga mudah terbakar.

Munisi-munisi tersebut diklaim telah disimpan dalam ruang bawah tanah gudang sesuai dengan standard operational procedure (SOP) dari gudang munisi.

Gudang tersebut, kata dia, sengaja dibuat tertutup rapat di bawah tanah, memiliki tanggul, dan tanpa kelistrikan untuk menghindari potensi ledakan.

Ia memastika saat ini tim investigasi tengah melakukan penyelidikan lebih jauh untuk memastikan penyebab dari insiden tersebut.

Akibat ledakan tersebut beredar foto dan video di media sosial berupa granat di area perumahan warga sekitar lokasi.

Sejumlah rumah juga rusak ringan akibat benda-benda yang terlempar akibat ledakan tersebut.

Bakan sebuah Granat terekam kamera terlempar hingga ke depan sebuah rumah warga itu diduga berasal dari ledakan tersebut.

Tim penjinak bahan peledak TNI juga telah melakukan penyisiran dalam radius 2 Km.

TNI juga mengimbau warga yang menemukan proyektil munisi maupun bahan peledak di sekitar rumahnya untuk segera melaporkan dan tidak menyimpannya.

"Tentunya dengan kejadian ini kita akan mengevaluasi. Kita akan lebih (cepat), apabila amunisi sudah terkumpul, sistem pemeriksaan akan kita percepat akan segera kita disposal," kata Agus saat konferensi pers di lokasi pada Minggu (31/3/2024). 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas