Tukang Soto 'Kompor' Pembunuhan Bos Warung Kelontong di Tangsel Tersenyum Usai Pelaku Habisi Paman
NA (28), tukang soto yang menghasut atau jadi kompor dalam kasus pembunuhan bos warung kelontong di Ciputat tersenyum dan acungkan jempol ke pelaku.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - NA (28), tukang soto yang menghasut atau jadi kompor dalam kasus pembunuhan bos warung kelontong berinisial AH (32) di Ciputat, Tangerang Selatan sempat puas atas tindakan keponakan korban berinisial FA (23).
NA melemparkan senyuman dan mengacungkan jempol kepada FA setelah apa yang ia bisikan dijalankan pelaku.
NA menghasut FA untuk membunuh AH karena dipicu rasa sakit hati.
"Pelaku FA menemui pelaku NA yang sedang berada di toko roti donat yang lokasinya seberang warung rokok dan memberitahu bahwa 'sudah dikerjakan'," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2024).
Mengetahui kabar tersebut, NA langsung puas karena korban yang tak pernah memberikan utang rokok dan kopi itu sudah tewas.
"Pelaku NA merespons dengan mengacungkan jari jempol kanan sambil senyum kepada pelaku FA," ungkapnya.
Baca juga: Tipu Muslihat Ponakan di Tangsel usai Bunuh Paman dan Bungkus Jasadnya dengan Sarung
Titus mengungkap tersangka FA pada Kamis (9/5/2024) atau sehari sebelum kejadian pernah curhat kepada NA terkait perilaku pamannya, yakni AH.
FA saat itu mengeluh kerap dimarahi korban dan kurang diperhatikan.
"Pada saat curhat tersebut NA menyampaikan secara lisan kepada FA, 'jika kamu merasa tidak senang dengan perlakuan kakak sepupu kamu, kamu cari kerjaan di tempat lain saja dan terhadap kakak sepupumu kamu bacok saja dan itu ada golok di warung penjual kelapa'. Namun hal tersebut tidak direspons," jelas Titus.
Emosi FA lantas timbul kembali ketika korban AH membangunkannya secara paksa pada Jumat (10/5/2024) subuh.
Baca juga: Terungkap Detik-detik Pembunuhan Pemilik Warung Kelontong di Tangsel dan Ini Peran 2 Pelaku
"Korban membangunkan FA secara paksa dengan cara menarik sarungnya dan mengatakan 'kalau kamu tidur-tidur saja di sini, mending tidak usah kerja'," ujar Titus.
Karena sakit hati, FA lantas teringat saran dari NA dan kemudian secara diam-diam mengambil golok milik pedagang kelapa yang akhirnya dipergunakan untuk membacok korban hingga tewas.
Diketahui, jasad AH awalnya ditemukan terbungkus sarung tanpa identitas di sebuah lahan kosong di sebuah perumahan di Pamulang, Tangerang Selatan pada Sabtu (11/5/2024) pagi.