Kondisi Kejiwaan Neneng, Rekam Persetubuhan Anak dengan Pacar dan Bantu Proses Aborsi
Terungkap kondisi kejiwaan ibu di Jaktim yang merekam adengan persetubuhan anaknya sendiri. Pelaku diduga suka dengan pacar anaknya.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Neneng Komala Dewi (47), ibu di Jakarta Timur yang merekam anaknya berhubungan badan dengan pacar menjalani tes kejiwaan.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan kondisi kejiwaan Neneng normal dan tidak ditemukan adanya gangguan jiwa.
Tindakan Neneng yang merekam adegan asusila anak dianggap tidak wajar, namun tes kejiwaan menunjukkan Neneng tak memiliki kelainan.
"Psykiatrikum sudah kami lakukan serangkaian sejak awal."
"Yang bersangkutan cakap dan dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujarnya, Kamis (23/5/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.
Salah satu tetanga Neneng yang tak mau disebutkan identitasnya mengatakan Neneng kurang waras dan sering melakukan tindakan aneh.
"Misalnya nih pas Idul Adha kan dia dikasih daging kurban, eh dagingnya malah mau dijual ke minimarket. Jadi warga sini emang udah pada tahu kalau dia kurang waras," ucap warga.
Menurutnya, tidak ada ibu yang tega melihat anaknya disebuhi orang lain bahkan sampai merekamnya.
"Kalau emang waras, masa iya malah ngerekam pas anaknya ditidurin sama pacar, logikanya kan gamungkin begitu kalau orang normal," jelasnya.
Sosok AR
Terungkap fakta baru kasus ibu merekam persetubuhan anaknya dengan pacar.
Neneng Komala Dewi ternyata mengenal pacar anaknya, AR lebih dahulu.
Baca juga: Neneng Perekam Tindakan Asusila Diduga Gangguan Jiwa, Gelagat Aneh Dibongkar Pak RT dan Warga
AR merupakan seorang sopir angkot dan tinggal di sebuah kos di Kranji, Bekasi, Jawa Barat.
Neneng yang tinggal di Duren Sawit, Jakarta Timur tertarik dengan AR lantaran statusnya janda.
Namun, AR justru tertarik dengan anak Neneng, HR (16) yang masih siswi SMA.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan AR sempat diajak Neneng berhubungan badan, namun AR menolak karena bau badan.
"Pada saat itu ibunya tertarik dengan sopir, ibunya mengajak sopirnya untuk melayani dia, tapi sopirnya menolak karena alasannya si ibu postur tubuhnya tidak menarik," ungkapnya, Kamis (23/5/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.
Neneng kemudian mengajak HR tidur di kos AR.
Di kos tersebut, Neneng memperbolehkan AR berhubungan badan dengan anaknya sambil direkam.
Baca juga: Neneng Beli Obat Penggugur Kandungan untuk Putrinya Pakai Uang KJP dan Zakat Fitrah Lebaran
"Karena bau badan (Neneng) yang tidak membuat tertarik si sopir, akhirnya mereka tidur bersama. Sopirnya melakukan hubungan suami istri dengan anaknya, dan dilihat si ibu, dan direkam," tuturnya.
Saat diperiksa, Neneng mengaku merekam adegan asusila karena takut dengan pacar anaknya.
Kesaksian Neneng berbeda dengan pengakuan AR.
Perekaman adegan asusila dilakukan di kos AR dengan menggunakan handphone Neneng.
Cara Neneng Bantu Upaya Aborsi
Neneng sengaja ingin menggugurkan kandungan anaknya lantaran HR hamil di luar nikah dan masih SMA.
Wanita yang berstatus janda itu baru mengetahui anaknya hamil pada April 2024.
Sejak saat itu, Neneng melakukan berbagai macam cara agar untuk menggungurkan kandungan HR, mulai dari memberi ramuan hingga nanas muda.
Baca juga: Neneng Sempat Ajak Pacar Anaknya Berhubungan Badan, Rekam Adegan Asusila untuk Kepuasan Pribadi
Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil hingga usia kandungan HR menyentuh 7 bulan.
Neneng kemudian meminta tolong temannya, NA (55) untuk membelikan obat aborsi di Pasar Pramuka dan memberikan uang Rp2 juta.
Selama dua hari berturut-turut, HR dipaksa meminum obat aborsi hingga anaknya lahir pada 6 April 2024 dini hari.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan Neneng sempat menutupi kelahiran cucunya dengan berpura-pura menemukan bayi di toilet.
"Dimasukkan dalam plastik hitam dan kardus dengan kondisi ari-ari atau plasenta masih menempel oleh NKD agar tak ketahuan oleh pihak keluarga," ungkapnya, Selasa (21/5/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.
Saat dibawa ke Puskesmas, Neneng mengaku bayi laki-laki yang dibawanya ditemukan oleh pengamen.
Lantaran kondisi bayi yang terus memburuk, bayi dirujuk ke RSKD Duren Sawit, Jakarta Timur.
Baca juga: Tetangga Neneng Bongkar Sebuah Fakta, Ibu yang Rekam Persetubuhan Putrinya Itu Ternyata Tak Bekerja
Tim medis RSKD Duren Sawit merasa ada yang janggal dengan kondisi bayi yang telah meninggal dan malaporkan kejadian ini ke Polres Metro Jakarta Timur.
"Tim penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur menerima laporan dari Polsek Duren Sawit. Dilakukan serangkaian tindakan penyelidikan lalu penyidikan," lanjutnya.
Pengakuan Neneng
Dihadapan Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Neneng menyatakan aborsi dilakukan agar putri tunggalnya bisa melanjutkan sekolah.
"Saya menyesal. Tolong bantu. Saya bingung anak saya ga mau minum obat," ucap NKD, Selasa.
Neneng yang mengenakan masker dan baju tahanan terus menangis saat dihadirkan dalam konferensi pers.
Saat ditanya motif membiarkan anaknya disetubuhi pacar, jawaban Neneng berubah dari keterangan awal.
Baca juga: Neneng Ibu Perekam Anak dan Pacar Bersetubuh Mengaku Takut: Dia Suka Ngomong Kasar, Tolong Bantu
Awalnya, Neneng mengaku tertarik dengan pacar anaknya yang tinggal di sebuah kos di Bekasi.
Namun dalam konferensi pers, Neneng mengatakan pacar anaknya sering berkata kasar.
"Laki-lakinya suka ngomong kasar ke saya. Jadi saya takut. Tolong bantu saya pak," kata Neneng.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, HR sudah setahun menjalin hubungan dengan pacarnya, AR.
Pada November 2023, Neneng membiarkan anaknya bersetubuh di kos pacarnya.
Bahkan, Neneng melihat dan merekam persetubuhan menggunakan handphone.
Hal tersebut dilakukan berulang kali lantaran video persetubuhan digunakan Neneng untuk kepuasan pribadi.
Akibat perbuatannya, Neneng terancam pidana paling lama 15 tahun atau denda paling banyak Rp 3 miliar.
Baca juga: Sosok Neneng, Rekam Putrinya Bersetubuh dengan Pacar lalu Bantu Aborsi, Kini Menangis Minta Tolong
Kehamilan Tak Diketahui Warga
Ketua RT tempat Neneng tinggal, Nurali, mengaku kaget ketika ibu dan anak tersebut diamankan polisi karena kasus aborsi.
Pasalnya, warga tidak mengetahui siswi SMA tersebut hamil.
Selama tinggal di sana, Nurali jarang melihat ada laki-laki lain masuk ke rumah Neneng.
Diketahui, HR merupakan anak tunggal Neneng yang kini berstatus janda.
"Saya enggak pernah lihat, kayaknya (pacar HR) enggak pernah ke situ."
"Ada enam jiwa yang tinggal (di rumah Neneng). Anaknya (HR) masih sekolah. Kalau Neneng enggak bekerja, dibantu sama keluarga. Dia jarang bergaul dengan lingkungan," jelasnya, Selasa (21/5/2024).
Baca juga: Neneng Ditangkap Polisi Setelah Videokan Anak Disetubuhi Pacar Lalu Gugurkan Kandungan
Ia tidak melihat perubahan signifikan pada tubuh HR sehingga tidak menyadari sedang hamil.
Selain itu, HR masih beraktivitas seperti siswi SMA pada umumnya selama hamil.
Nurali baru mengetahui HR melakukan aborsi saat didatangi jajaran Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
"Ada pihak bantuan hukum yang datang. Di situ baru saya tahu kejadian (Neneng dan HR aborsi). Setelah ada laporan dari Puskesmas baru saya tahu, tapi saya lupa tanggal berapa," sambungnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 2 Tingkah Kurang Waras Ibu Perekam Anak Disetubuhi Pacar Diungkap Warga: Momen Diberi Daging Kurban
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Bima Putra/Rr Dewi Kartika)