Yosafat Tewas 3 Bulan Lalu Disebut karena Kecelakaan, Besok Polisi Gelar Perkara Kasusnya
Gelar perkara tersebut akan menentukan apakah ada tersangka atau tidak dalam kasus tewasnya pemuda yang akrab disapa Yos tersebut.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satlantas Polres Metro Jakarta Timur akan melakukan gelar perkara terkait kasus tewasnya Yosafat Christo Barend Kroma (22) yang sebelumnya disebut kecelakaan lalu lintas di Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur.
Gelar perkara itu akan dilakukan oleh pihak kepolisian pada Kamis (30/5/2024) besok untuk mengungkap kejadian sebenarnya.
"Kami rencana untuk gelar perkara nanti hari Kamis nih," ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Jakarta Timur, Iptu Darwis saat dikonfirmasi, Rabu (29/5/2024).
Nantinya, gelar perkara tersebut akan menentukan apakah ada tersangka atau tidak dalam kasus tewasnya pemuda yang akrab disapa Yos tersebut.
Baca juga: Bukan hanya Sopir, Tersangka Kecelakaan Maut Bus di Subang Bertambah, Total Jadi 3 Orang
"Kalau untuk tersangka saat ini kita belum berani menetapkan seorang pun tersangka. Karena memang salah satu tujuan gelar perkara itu kan mohon petunjuk dan mohon saran dari para peserta gelar," ujarnya.
Darwis mengatakan sejatinya, pihak keluarga korban sudah menerima kematian Yos.
Hanya saja, keluarga ingin mengetahui apakah Yos tewas akibat kecelakaan atau bukan.
"Sebenarnya, kalau permintaan damai itu, dua belah pihak ini kan orang baik-baik semua ya. Semua orang baik. Jadi semua sebenarnya ikhlas," ucapnya.
"Cuma dari sisi keluarga yang meninggal ini kan pengen tau sebenarnya masalahnya ini tuh apa sih. Nah, jadi coba nanti kita buka dari sisi perspektif hukumnya gimana," tambah dia.
Keluarga Ungkap Kejanggalan
Sebelumnya, pemuda bernama Yosafat Christo Barend Kroma (22) meninggal dunia di Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur pada 22 Februari 2024 lalu.
Korban disebut meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
Namun, belakangan keluarga korban menganggap jika ada kejanggalan di kasus kematian pria yang akrab dipanggil Yos tersebut.
Baca juga: Motif Istri di Kuningan Bunuh Suami yang Berprofesi Hansip, Rekayasa Korban Tewas Kecelakaan
Melalui akun X sepupu korban bernama @Jourahs, disebutkan jika Yos tewas bukan karena kecelakaan tunggal.
Akun tersebut menceritakan awalnya, keluarga menerima cerita jika sesaat sebelum kejadian ada 3 mobil angkutan kota (angkot) ugal-ugalan.
Salah satu angkot itu menyerempet motor Honda CRF yang dikemudikan korban hingga hilang kendali dan menabrak pohon.
Akibatnya, Yos terpental dari sepeda motornya dan jatuh ke aspal.
Setelah itu, dari belakang datang satu unit sepeda motor Honda Vario yang melindas korban. Ini yang disebut menjadi penyebab kematiannya.
Saat mengurus jenazah, keluarga melihat ada luka sobek di pelipis kiri korban.
Polisi pun menyarankan orang tua korban agar dilakukan visum.
Namun, keluarga menolak karena percaya dengan kronologi kejadian yang disampaikan.
Pada kesempatan yang sama, keluarga juga baru mengetahui korban tak sendiri saat kejadian.
Korban berjalan beriringan bersama temannya inisial I yang mengemudikan mobil Honda CRV.
Baca juga: Istri Otaki Pembunuhan Suami di Kuningan, Karang Cerita Korban Tewas Akibat Kecelakaan
"Mulailah si I ditanya tanya sama tante ku (ibunda Yosafat). Dia menjelaskan seperti kronologi diatas. Dan menurut pengakuan dia, Yos meninggal di pangkuan si I," cuit @Jourahs dalam akun X-nya, dikutip Kamis (23/5/2024).
Motor korban dan mobil HRV milik I disita polisi sesaat setelah kejadian sebagai barang bukti.
Namun, kecurigaan muncul ketika keluarga I datang ke rumah duka dengan menggunakan mobil HRV yang sebelumnya disita polisi.
Padahal, motor Yosafat masih disita polisi. Saat itu, I juga tak ikut datang ke rumah duka dengan alasan mengalami shock berat.
"Si I, yang seharusnya menjadi saksi kunci untuk kematian sepupuku, datang di ibadah penutupan peti dan pada proses penguburan, dia dan kakaknya bisa bercanda-canda, ketawa-ketawa gak ada dosa. Padahal sebelumnya bilang dia shock berat," ujar @Jourahs.
Kecurigaan itu semakin diperkuat setelah teman korban lainnya mengungkapkan dugaan bahwa Yosafat tidak tewas akibat kecelakaan tunggal.
"Bukan angkot yang ugal-ugalan yang nyerempet adik aku. Tapi kemungkinan temennya sendiri. Saksi mata di lokasi kejadian bilang gak ada angkot. Yang ada mobil HRV, Xpander, sama mobil kecil lain," beber dia.
Belakangan diketahui juga, mobil HRV milik I juga ada bekas tabrakan di bagian depannya.
"Mau tau yang bikin sakit hatinya lagi apa? Sepupu gue ga meninggal di pangkuan si I. Adek gue kegeletak di jalan. Yang nolong malah warga sekitar situ pake ambulance masjid. Si I kemana? Ga tau.. Intinya dia bohong di kronologi awal," ungkapnya.
Lebih lanjut, I juga mengaku jika dirinya yang menabrak Yosafat hingga akhirnya keluarga setuju melakukan ekshumasi untuk autopsi jenazah Yos.
"Sampai saat ini, I masih dianggap sebagai saksi. Kami pun belum mendapatkan cerita kronologi yang seutuhnya dari pihak kepolisian. Semua info yg kami dapatkan hanya mengarah ke I sebagai pelakunya," kata @Jourahs.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.