Asal Usul Kampung Bahari Jadi Sarang Narkoba, Dari Rawa Hingga Seret Jenderal Polisi Masuk Bui
Nama Kampung Bahari di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara kerap diidentikan dengan tempat peredaran Narkoba. beriku asal usulnya.
Penulis: Adi Suhendi
“Jadi kalau Kampung Bahari awalnya masih rawa. Rumah itu yang bangun (baru) berapa orang,” ujar Evo dalam sebuah wawancara pada 2022 silam.
Seiring berjalannya waktu, kawasan itu tumbuh dan ditempati orang-orang dengan mendirikan bangunan liar.
Momen itu digunakan segelintir orang menjual narkoba.
“Narkoba di sini bukan dari dulu. Ada narkoba itu mulai dari Kampung Ambon dibongkar, mereka pindah ke kita di sini,” ucapnya.
Sekadar informasi, Kampung Ambon berada di kawasan RW 007, Kedaung Kaliangke, Cengkareng, Jakarta Barat.
Kampung Ambon dulu dikenal sebagai sarang Narkoba dan persis kondisinya seperti Kampung Bahari saat ini.
Polres Metro Jakarta Barat bersama pemangku kepentingan setempat pun giat menumpas para bandar Narkoba di Kampung Ambon hingga akhirnya peredaran Narkoba di Kampung Ambon tak semasif periode 2008-2013.
Tetapi dampaknya, para pelaku perdaran Narkoba tersebut memutuskan pindah ke Kampung Bahari dan menggandeng warga setempat dalam menjalankan bisnis haramnya.
“Tadinya nggak ada narkoba, pas Kampung Ambon digrebek, orang sana ngontrak (di sini) lama-lama jualan terus pengaruhi orang sini. Tadinya nggak ada (narkoba),” ujarnya.
Temuan terbaru polis di Kampung Bahari, para pelaku peredaran Narkoba seakan sudah terstruktur.
Hal tersebut dengan ditemukannya ruangan kontrol CCTV yang berfungsi untuk memantau pergerakan polisi.
Tak hanya itu, polisi juga menemukan drone yang fungsinya sama untuk melihat pergerakan aparat.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, drone digunakan para bandar untuk mengamankan bisnis narkoba.
"Dengan cara kalau ada penangkapan mereka terlebih dahulu menaikkan drone ini, drone ini termonitor dari layar monitor yang juga telah kita sita," kata Gidion, Sabtu (13/7/2024).