Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serius Bongkar Dugaan Korupsi di Dinas Damkar Depok, Sandi Gandeng Mantan Pengacara Bharada E

Sandi Butar Butar menggandeng Deolipa Yumara mantan pengacara Richard Eliezer atau Bharada E, guna membongkar dugaan korupsi di Damkar Depok

Editor: Erik S
zoom-in Serius Bongkar Dugaan Korupsi di Dinas Damkar Depok, Sandi Gandeng Mantan Pengacara Bharada E
TribunnewsDepok.com/M. Rifqi Ibnumasy
Anggota Damkar Depok Sandi Butar Butar mendatangi kediaman pengacara Deolipa Yumara meminta bantuan dan perlindungan hukum. 

“Anggarannya diberikan tapi mungkin tidak diawasi atau malah kemungkinan dikorupsi yang disebut curang-curang tadi kan,” sambungnya.

Menurut Deolipa, aksi Sandi melaporkan dugaan korupsi merupakan tindakan yang baik karena mengetahui seluk-beluk tempat bekerjanya di Damkar Depok.

Nantinya, Deolipa akan melaporkan dugaan korupsi di Damkar Depok ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Depok jika bukti-buktinya sudah terkumpulkan.

Gaji di bawah UMR

Sandi Butar Butar juga membeberkan nasib dirinya dan pegawai Damkar honorer lainnya.

Sandi mengisahkan gaji yang diterimanya dan teman-teman dinilai tak setimpal, padahal sudah bekerja kurang lebih 10 tahun sebagai pegawai honorer di Dinas Damkar Kota Depok.

Baca juga: Fakta-fakta Gereja Ludes Terbakar di Depok, Petugas Damkar Sandi Butar Butar Nangis Minta Maaf

Ada sebanyak 200 pegawai honorer yang dikatakan Sandi hanya digaji Rp3,2 juta, padahal, Upah Minimum Regional (UMR) Kota Depok sebesar Rp 4,8 juta.

Sandi Butar Butar pun menilai gaji tersebut membuat dirinya dan rekan kerjanya terlilit pinjaman online (Pinjol).

Berita Rekomendasi

“Wah banyak (terkena Pinjol), hampir rata-rata, kalau dibilang 100 orang, 80 persen kali,” kata Sandi, Minggu (18/8/2024) malam.

Sandi menambahkan, rekan-rekannya terlilit pinjol dengan besaran sekitar Rp 3 juta hingga Rp 20 juta.

Mirisnya, dengan gaji di bawah UMR, pegawai Damkar sering menggunakan uang pribadi untuk operasional.

 “Kadang pakai uang anak-anak, patungan buat beli bahan bakar senso (gergaji mesin),” ujarnya.

Menanggapi hal itu, pengacara kondang Deolipa Yumara menilai, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok kurang menaruh perhatian kepada anggota Damkar.

Baca juga: Fakta-fakta Gereja Ludes Terbakar di Depok, Petugas Damkar Sandi Butar Butar Nangis Minta Maaf

“Itu masuk akal enggak, di Kota Depok ini ada tenaga harian lepas di pemerintahan yang tanggung jawab dan tugasnya adalah menyelamatkan nyawa manusia tapi digaji cuma Rp3,2 per bulan yang untuk makan sehari-harinya sudah susah,” kata mantan pengacara Bharada E itu.

Deolipa berjanji akan membantu Sandi untuk memperjuangkan hak-hak yang layak bagi para pegawai honorer Damkar Depok.

Halaman
123
Sumber: Tribun depok
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas