Cerita Mantan Pencandu Tramadol : 'Usai Konsumsi Bisa Tenang Tapi Bikin Kecanduan'
Meski sudah tak sesering jaman dahulu, pria berumur 38 tahun itu tetap mengonsumsi Tramadol saat waktu-waktu tertentu
Editor: Eko Sutriyanto
Obat keras Tramadol masih diperjualbelikan secara ilegal di Jakarta dan sekitarnya padahal seharusnya obat itu harus dibeli dengan resep dokter itu malah disalahgunakan kegunaannya. Bahkan, membeli Tramadol di Jakarta sangat mudah tanpa harus sembunyi-sembunyi dan konsumennya pun beragam, mulai dari anak muda hingga yang berumur.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pria berusia 21 tahun, sebut saja namanya Iwan menceritakan pengalamannya mengonsumsi Tramadol sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"(Konsumsi) sejak zaman sekolah, sekarang sudah berhenti. Konsumsi selama enam tahun kalau tidak salah," kata Iwan kepada Tribunnews, Rabu (12/9).
Saat itu, Iwan mengaku tengah stres karena mendapatkan masalah berat.
Dari pergaulannya, pria dengan rambut cepak itu mengetahui jika Tramadol bisa membuat diri menjadi tenang namun karena kebiasaan menenggak tablet obat keras itu, Iwan kemudian menjadi kecanduan.
Uang jajan dari orang tua pun disisihkan untuk membeli Tramadol.
Baca juga: Tramadol Golongan Narkoba Dijual Bebas di Toko Obat, Harga Satuan Rp 8.000
Efek Tramadol menurutnya Iwan membuat rasa mual yang luar biasa.
Namun kemudian ketenangan ia dapatkan setelah menenggak obat tersebut.
"Belinya di dekat Pasar Tanah Abang, kalau harganya di bawah Rp50 ribu," ucapnya.
Iwan tak mau berbicara banyak soal penggunaan Tramadol ini dengan alasan takut.
Dia hanya menegaskan bahwa dirinya sudah tidak mengonsumsi obat keras itu sejak 2023 lalu.
Rasa takut berlebihan atau overdosis yang bisa menggerogoti kesehatannya dan ingin melanjutkan pendidikannya di Universitas menjadi alasan utamanya untuk berhenti.
Selain Iwan, seorang penjaga warung di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan juga mengaku pernah mengonsumsi Tramadol.
Sebut saja namanya Budi.