Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penasihat Ahli Kapolri Sebut 7 Mayat Mengambang Kasus Simpel Tapi Dahsyat, Minta Saksi Kunci Bicara

Penasihat Ahli Kapolri Irjen Purnawirawan Aryanto Sutadi menilai 7 remaja tewas adalah kasus yang simpel tapi dahsyat.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Penasihat Ahli Kapolri Sebut 7 Mayat Mengambang Kasus Simpel Tapi Dahsyat, Minta Saksi Kunci Bicara
Tribunnews.com/Reynas
Penemuan tujuh jasad terjadi di Kali Bekasi, belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT. 004/RW.008, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi, Minggu (22/9/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa tujuh remaja tewas karena menceburkan diri di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Sabtu (21/9/2024) dini hari mengejutkan publik.

Penasihat Ahli Kapolri Irjen Purnawirawan Aryanto Sutadi angkat bicara terkait kasus ini.

Menurutnya, polisi sudah mengumpulkan bukti dan keterangan saksi, untuk mengungkap kronologi kejadian.

"Kasus ini sebenarnya simpel ya, cuma dahsyat karena korbannya besar, temuan 7 mayat sekaligus menimbulkan tanda tanya," kata Aryanto saat diwawancarai di Kompas TV, Minggu (22/9/2024).

Dirinya menjelaskan, ada dua hal yang harus dilakukan cepat oleh pihak kepolisian.

Pertama penyidikan polisi mencari kesaksian, kejadian bagaimana dan seterusnya. 

Kedua melihat hasil pemeriksaan di rumah sakit, siapa korbannya, lalu menghubungi keluarga untuk mengidentifikasi terkait kejadian itu.

BERITA TERKAIT

Menurutnya, ada saksi kunci yang diduga mengajak seorang korban dan kondisinya masih hidup.

"Kapolda tadi menyebutkan ada saksi yang masih hidup, ini saksi kunci cepat digali betul-betul. dan dijelaskan kepada masyarakat. Kalau perlu saksi itu yang bicara menjelaskan. Agar masyarakat tidak bertanya-tanya dan menimbulkan teori-teori dugaan," katanya.

Hal lain yang tak kalah penting adalah pendampingan dari Kompolnas dan Propam Polri.

"Misalnya benar ada potensi dugaan tawuran yang diusir patroli, maka Propam menelisik kembali siapa petugas polisi yang mengusir waktu itu. Setelah diperiksa lalu petugas itu juga menjelaskan ke media, ini lho kejadiannya, ceritanya, sehingga cepat publik dapat informasi ," ujarnya.

Polisi akui sempat bubarkan aksi tawuran

Tim Gabungan kembali melakukan pencarian korban lain di Kali Bekasi Pondok Gede Permai (PGP) Jatiasih, Minggu (22/9/2024).
Tim Gabungan kembali melakukan pencarian korban lain di Kali Bekasi Pondok Gede Permai (PGP) Jatiasih, Minggu (22/9/2024). (Tribunnews.com/Reynas)

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani membenarkan sempat ada patroli kepolisian yang dilakukan Tim Perintis Presisi Polres Bekasi Kota di sekitar Kali Bekasi, Jawa Barat, area ditemukannya 7 mayat remaja.

Dani menjelaskan patroli dilakukan untuk mencegah dan membubarkan tawuran yang diduga dilakukan kelompok dari 7 remaja yang tewas tersebut.

"Patroli pihak kepolisian melalukan pencegahan kegiatan-kegiatan tawuran, itu yang dilakukan oleh anggota pada saat kemudian di lokasi tersebut," kata Dani kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (22/9/2024).

Ketika disinggung soal pihaknya mendapat laporan terdapat 7 orang tercebur ke Kali Bekasi, Dani tak membantah hal tersebut.

Ia mengaku baru mendapat laporan tersebut pada Minggu pagi.

"Kami mendapat keterangan itu baru tadi pagi. (Tapi) pada saat awal penemuan kejadian tawuran itu kita belum menemukan menerima laporan, (penemuan tujuh jenazah mengapung) baru tadi pagi disampaikan oleh pihak saksi," jelasnya.

Dani menegaskan adapun laporan yang pihaknya terima pada Sabtu 21 September 2024 dini hari hanya berupa adanya aksi tawuran.

Sehingga, ia menjelaskan terkait adanya informasi temuan 7 jenazah di Kali Bekasi baru dirinya terima hari ini.

"(Sabtu dini hari) laporan (yang diterima) kita membubarkan tawuran. Pada hari ini kita melalukan olah TKP penemuan jenazah di sungai Kali Bekasi," kata dia.

Meski begitu Dani mengaku belum bisa menyimpulkan apakah ada keterkaitan antara penemuan 7 jenazah di Kali Bekasi dengan laporan aksi tawuran yang pihaknya bubarkan.

Ia mengatakan hal itu kini masih dalam proses penyelidikan pihaknya.

"Namun demikian kami masih melakukan pemeriksaan termasuk ada beberapa orang yang diamankan di Polsek. Saat ini penanganan ditarik ke Polres Metro Bekasi Kota," katanya.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengungkap tujuh remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi Jatiasih, Jawa Barat sempat mengaku kepada Tim Patroli Perintis Presisi sedang merayakan ulang tahun.

“Yang mesti dipertanyakan adalah kenapa 03.00 WIB adik-adik kita ini ada berada di sini. Dan tadi informasinya katanya ulang tahun, ulang tahun mana kuenya? Mana tempatnya? Kan tidak mungkin ulang tahun di sini,” ucap Kapolda Metro Jaya di lokasi.

Dari hasil olah TKP awal, imbuh dia, terdapat beberapa senjata tajam yang diamankan. 

Karyoto mengatakan prihatin atas meninggalnya korban.

Menurut dia, tawuran terkadang menimbulkan korban jiwa.

“Karena memang patroli ini datangnya 03.00 WIB, tapi kalau orang normal dalam keadaan jam-jam segitu tentunya istirahat,” ucapnya.

Baca juga: RS Polri Duga 7 Jenazah yang Ditemukan di Kali Bekasi Sudah Terendam Air Sekitar 24 Jam

Kapolda membenarkan korban adalah tujuh remaja yang sebagian masih di bawah usia 18 tahun dan ada juga yang sudah di atas 18 tahun.

Pemuda yang digrebek tim Patroli Perintis Presisi di sebuah tempat kawasan Bojong Menteng sempat kocar-kacir.

Hingga tujuh remaja itu sebagian melompat ke Kali Bekasi yang cukup dalam dan ditemukan meninggal sekitar 500 meter dari tempat awal tercebur.

Sebagian lagi remaja berhasil ditangkap.

Karyoto juga mendapat informasi 15 orang ditangkap di Polsek Jatiasih dan tiga orang ditetapkan tersangka karena membawa senjata tajam.

“Ini baru awal sekali nanti mungkin besok mungkin informasi akan lebih lengkap lagi,” katanya.

Karyoto mengungkap kronologis kejadian hingga ditemukannya 7 jenazah remaja tersebut.

Pada Minggu (22/9/2024) dini hari sejumlah polisi melakukan patroli.

Kemudian sekira pukul 03.00 WIB, polisi yang melakukan patroli tiba di sekitar lokasi kejadian.

Petugas patroli melihat sejumlah remaja berkumpul di pinggir jalan dan segera menghampiri mereka. 

Polisi bermaksud menegur para remaja tersebut karena nongkrong hingga dini hari dan bisa berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban.

Tindakan polisi ini membuat kawanan remaja itu panik.

Mereka melarikan diri dan menceburkan diri ke sungai.

"Mereka menceburkan diri ke sungai karena ketakutan ada patroli yang lewat atau yang menegur, menegurnya sejauh mana ini sedang kami dalami oleh rekan-rekan,” kata Karyoto.

Kemudian, warga menemukan tujuh jenazah remaja pria mengapung di sungai Minggu pagi sekira pukul 06.00-08.00 WIB.

Dwi Septiani Wulandari, keluarga korban meyakini satu dari tujuh mayat yang ditemukan di Kali Bekasi Minggu sore adalah sepupunya Muhammad Rizki.

Keyakinan tersebut muncul setelah petugas kepolisian memperlihatkan foto-foto korban kepada keluarga.

Keyakinan Dwi pun diperkuat dengan adanya kemiripan baju yang dikenakan korban terakhir kali sebelum meninggalkan rumah.

"Kami tahu dari baju terakhir yang dipakai korban," kata Dwi di RS Polri Kramat Jati.

Dwi menyebutkan, sebelum ditemukan tewas, Rizky awalnya berkumpul bersama teman-temannya untuk merayakan ulang tahu, Sabtu (21/9/2024) sore.

Dari situ sepupunya tersebut sempat beberapa kali pindah lokasi sebelum akhirnya berkumpul di depan sebuah pabrik semen dekat Kali Bekasi.

"Ada temannya ulang tahun dan ngumpul di Cikunir, nah dari sana pindah ke depan rumah, nah pindah lagi ke depan pabrik semen dekat Kali," ucap Dwi.

Berdasarkan informasi dari teman Rizky, Dwi menceritakan, sepupunya tersebut bersama teman-temannya sempat dikejar  petugas kepolisian saat berada di dekat pabrik semen.

Setelah itu Rizky dan teman-temannya dikabarkan jatuh ke Kali Bekasi.

Hanya saja Dwi tidak mengetahui pasti kenapa Rizky bisa sampai dikejar pihak kepolisian.

Ia hanya menyebut informasi itu ia dapat dari teman Rizky yang berhasil kabur dari kejaran petugas.

Dwi juga menuturkan kejadian tersebut terjadi pada  Minggu sekitar pukul 04.00 WIB dini hari.

"Tiba-tiba dikejar polisi. Abis itu tiba-tiba katanya dipress polisi. (Tau Rizky dikejar polisi) tau dari temannya yang berhasil lolos. Dia bilang pada jatoh ke Kali, abis itu sudah tidak tahu lagi," tuturnya.

Diketahui tujuh mayat ditemukan di Kali Bekasi, belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT 004/RW 008, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi, Minggu (22/9/2024) pagi. 

Penemuan bermula saat dua warga sedang berjalan di dekat masjid Al Ikhlas bertemu seorang ibu-ibu yang merupakan anggota komunitas kucing.

Ibu itu memberikan informasi ketika sedang mencari kucing Angora yang hilang di sekitar kali, ia mengaku melihat mayat di kali.

Lantas dua warga tersebut mengecek ke lokasi dan benar ada mayat.

Selanjutnya temuan tersebut dilaporkanke Polsek Jatiasih, Koramil, dan BNPB.

Anggota Polsek Jatiasih dipimpin Kapolsek Jatiasih mendatangi lokasi kejadian dan mendapati tujuh orang mayat di kali Bekasi.

Polisi bersama petugas lainnya pun melakukan evakuasi terhadap para korban.

Baca juga: Penyisiran Sampai ke Pintu Air, Tim Gabungan Tidak Temukan Korban Lain di Kali Bekasi Jatiasih

7 mayat tersebut kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk kepentingan penyelidikan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas