Cerita Pelajar yang Selamat dari Kali Bekasi: Bertemu Banyak Pemuda di Warung dan Ada Senjata Tajam
Seorang pelajar sebut saja X berumur 16 tahun mencerima ajakan bertemu dari temannya di warung kopi di Jalan Satopati, Bojong Menteng, Rawalumbu
Editor: Erik S
Saat aksi saling tarik tersebut, X mengaku sempat tenggelam berkali-kali sampai harus meminum air kali berwarna coklat tersebut. Karena lelah akibat terus ditarik, akhirnya X memutuskan kembali ke daratan dan memegang sebuah perahu 'getek'.
"Kira-kira 5 menit ada dah kayaknya (berenang sambil ditarik orang lain). Iya balik ke darat karena nggak kuat soalnya. Abis itu ditolongin sama (Tim) Presisi," jelasnya.
Baca juga: Korban Selamat Ungkap Ceburkan Diri ke Kali Bekasi Karena Menghindar Ditangkap Polisi
Hingga akhirnya X dan sejumlah orang lain diamankan dan dibawa ke Polsek Bantar Gebang untuk menjalani pemeriksaan. Beruntung, dia dibebaskan lantaran tidak terbukti hendak melakukan tawuran hingga tak memiliki senjata tajam.
Ibu Panik
Di sisi lain, sang ibu pun juga menceritakan dirinya dan suaminya sempat panik ketika mendengar adanya penemuan 7 mayat di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (22/9). Hal itu dia dengar dari seorang tukang ikan yang kerap berkeliling di sekitar rumahnya.
Paniknya ini sangat berdasar, karena anaknya itu belum pulang ke rumah setelah minta izin pergi bermain pada Jumat (20/9). Sebelum mendengar kabar ada penemuan mayat, ibu X sempat menghubungi sejumlah teman anaknya itu untuk mencari tahu keberadaan X. Namun, hasilnya nihil.
"Pas ketemu hari Minggu (mayat), saya makin panik, terus ada tukang ikan lewat bilang 'bu nggak mau liat mayat pada ngambang'. Di mana gitu kan posisi anak saya belum pulang soalnya, jadi panik," tuturnya.
Baca juga: Pengakuan Korban Selamat Kali Bekasi: Tenggelam Berkali-kali usai Saling Tarik di Air
Namun, akhirnya dia mendapat kabar baik jika anaknya dalam keadaan selamat kala itu dan langsung menjemput anaknya di kantor polisi.
Dari hasil penyelidikan, polisi menyebut kurang lebih 60 orang yang berkumpul di warung tersebut terindikasi hendak tawuran. Mereka yang tergabung dalam beberapa kelompok itu berkumpul terlebih dahulu untuk nantinya mencari lawan secara acak.
"Baru mau tawuran, janjiannya di sini, dan di sini basecamp-nya, dari kelompok-kelompok di antaranya dari Jatiasih, dari Mustika Jaya, Bantargebang dari Rawalumbu itu sendiri," kata Kapolsek Rawalumbu, Kompol Sukadi kepada wartawan.
Ketika para pemuda itu tengah berkumpul, tim Patroli Perintis Presisi datang sekira pukul 03.00 WIB. Itu membuat sejumlah orang yang berkumpul panik dan melarikan diri hingga ada yang menceburkan diri ke kali.
"Setelah ada Tim Presisi datang jam 3 pagi, anak-anak itu karena mungkin merasa bersalah mungkin ada yang membawa senjata tajam akhirnya membubarkan diri, mencari penyelamatan diri, sehingga banyak yang terjun ke kali," tuturnya.
Adapun keterangan para pelaku yang diamankan saat itu, mereka berkumpul karena ada yang ulang tahun. Namun, hal itu hanya sebuah kode semata. "Itu (ulang tahun) sebenarnya kode saja, mau mengumpulkan seseorang di tempat yang ditentukan," ungkapnya.
Sejauh ini puluhan orang sudah diamankan atas insiden ini. Dari jumlah itu, tiga orang di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka karena kedapatan membawa senjata tajam. "Yang ditemukan di TKP banyak senjata tajam, tapi yang kedapatan membawa senjata tajam 3 orang," ungkapnya. (tribun network/abd/dod)