Keluarga Sempat Tolak Jenazah Farhan Korban Kali Bekasi Karena Tidak Mengenali Wajahnya
Sesampainya di rumah duka, pihak keluarga tidak kuasa menahan tangis ketika peti jenazah dengan warna cokelat dikeluarkan dari mobil ambulans.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI- Keluarga sempat tidak mengenali jenazah Muhammad Farhan (20), korban yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Paman Farhan, Udin (57) mengatakan kondisi muka jenazah sudah tidak serupa kondisi normal, sehingga sama sekali tidak dikenali keluarga.
"Waktu dilihat dari foto kondisi jenazah karena dia dalam keadaan posisi mukanya agak gitu (tidak serupa kondisi normal-Red) tidak jelas gitu mukanya," kata Udin, Kamis (26/9/2024).
Baca juga: Diserahkan ke Keluarga, 7 Jenazah Korban Kali Bekasi Semuanya Sudah Teridentifikasi
Berdasarkan hal itu, kata Udin, pihak keluarga sempat keberatan untuk memberikan keputusan kepada pihak kepolisian kalau jenazah tersebut adalah Farhan.
Pihak keluarga kemudian baru dapat memastikannya usai melewati tes DNA.
"Orangtuanya belum bisa kasih keputusan waktu itu, tidak berani, jadi kan tes ini dulu, tes DNA, dua hari hasilnya ternyata benar dia (Farhan)," jelasnya.
Sebagai informasi, Udin menuturkan jenazah Farhan akhirnya dibawa petugas forensik dari Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur ke kediamannya di Gang Makam RT 01 RW 02, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi pada Kamis (26/9/2024).
Jenazah diperkirakan tiba di rumah duka sekira pukul 19.00 WIB.
Sesampainya di rumah duka, pihak keluarga tidak kuasa menahan tangis ketika peti jenazah dengan warna cokelat dikeluarkan dari mobil ambulans.
Isak tangis juga didasari pihak keluarga yang tidak menyangka akan kepergian dari pria yang memiliki satu orang kakak kandung dan satu adik itu.
Sifat dan perilaku baik dari almarhum semasa hidup yang dikenal taat beribadah saat ini hanya tinggal kenangan.
Baca juga: Propam Polda Metro Jaya Periksa 17 Polisi Buntut Temuan 7 Mayat Remaja di Kali Bekasi
"Almarhum itu taat ibadah, baik banget, agamanya juga kuat, rajin ibadah, itu yang keingat kalau sama almarhum," imbuhnya.
Udin menyampaikan semasa hidup, Farhan kerap mengikuti agenda pengajian.
Bahkan Farhan kerap memilih waktu untuk ibadah jika dibandingkan dengan aktivitas berkumpul degan teman-teman alias nongkrong.