Aksi Tabur Bunga Korban Tewas di Kali Bekasi, Wujud Protes Keluarga kepada Polisi
Pihak keluarga remaja korban tewas di Kali Bekasi, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, menggelar aksi tabur bunga.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pihak keluarga remaja korban tewas di Kali Bekasi, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, menggelar aksi tabur bunga, Minggu (29/9/2024).
Aksi tabur bunga dilakukan keluarga almarhum Ridho Darwaman (15) untuk mengenang tujuh hari pasca-ditemukannya tujuh korban tewas di Kali Bekasi.
Tabur bunga dilakukan di lokasi penemuan jasad para remaja.
Paman Alm Ridho Darmawan, Jaelani Arifin mengatakan aksi tersebut juga bentuk proses terhadap tindakan kepolisian yang membubarkan kelompok remaja.
"Saya anggap sebagai simbol perlawanan terhadap kegiatan Tim Perintis Presisi Polres Metro Bekasi dalam melakukan langkah-langkah upaya pembubaran, dalam bahasa mereka itu tawuran," ungkap Jaelani, dikutip dari Kompas TV.
"Maka kita pertanyakan apakah sudah sesuai SOP-nya atau belum. Kalau sudah mana, kan nggak pernah disampikan sampai sekarang," ungkapnya.
"Dan Kasat Reskrim pun sampai sekarang mengatakan masih dalam proses penyelidikan terus gitu, oke kita tunggu," imbuhnya.
Jaelani mengatakan tabur bunga juga dilakukan bersama Kuasa Hukum dari Ridho, Dony Kasdiyanto.
Setelah tabur bunga, mereka memanjatkan doa bersama untuk ketujuh almarhum.
“Semoga kasusnya segera terungkap permasalahannya dan semacamnya,” pungkasnya.
Diketahui, tujuh jasad remaja ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Minggu (22/9/2024).
Baca juga: Hasil Prarekonstruksi Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi: Korban Lompat di Pertemuan 2 Sungai Besar
Ketujuh remaja tersebut ialah:
- Muhammad Rizky (19)
- Ahmad Davi (16)
- Muhamad Farhan (20)
- Rizki Ramadan (15)
- Ridho Darmawan (15)
- Rezky Dwi Cahyo (16)
- Vino Satriani (15)
Mereka berasal dari Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Harapan Keluarga
Sementara itu, keluarga Vino Satriani (15), satu dari tujuh remaja tewas buka suara terkait kejelasan perkara.
Dilansir Tribun Bekasi, kuasa hukum keluarga Vino Satriani, Victor Christian, mengatakan hingga saat ini pihak keluarga korban belum mendapatkan secara pasti penyebab dan kronologi kejadian tujuh remaja tewas mengapung di Kali Bekasi.
“Karena di sini (keluarga) butuh kejelasan kepastian kenapa anaknya bisa meninggal tidak wajar, terus kami tidak tahu sudah sampai mana tahapan penyelidikannya,” kata Victor, Senin (30/9/2024).
Victor mengharap Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Audy Joize Oroh, untuk datang menemui pihak keluarga menyampaikan kejelasan perkara hingga proses penyelidikan.
Upaya tersebut dianggap Victor dapat menenangkan pikiran pihak keluarga korban yang hingga kini masih terus mempertanyakan perkara tersebut tanpa jawaban.
Walaupun sebelumnya pihak kepolisian dari Polres Metro Bekasi Kota sudah mengirimkan sejumlah personel untuk menemui keluarga, hanya saja upaya itu hanya untuk menyampaikan ucapan duka.
“Tapi kalau teman-teman Polres datang ada, tapi hanya salam duka, kami minta kepada teman-teman Polres undang dong Kasatnya ke sini biar jelas perkaranya karena kasat Reskrim kan penyidik utamanya,” jelasnya.
Victor menuturkan saat ini pihak keluarga kerap dibayangi pemberitaan dan informasi yang belum jelas.
Lantaran dianggapnya pernyataan pihak kepolisian di sejumlah media dengan informan yang didapat pihaknya terdapat perbedaan.
Hal itu membuat pihak keluarga menjadi resah serta gelisah terkait apakah peristiwa yang sebenarnya terjadi.
Pihak keluarga melalui Victor pun berharap ke depannya pihak kepolisian dapat mengajak pihaknya untuk diskusi membantu menyelesaikan perkara.
“Tujuh korban yang meninggal ini juga tidak ada penjelasan tiba-tiba sudah ada opini publik bahwa ada dugaan anak-anak pesta-pesta miras sehingga hal ini bisa menjadi opini sangat liar atau bola panas juga."
"Sedangkan dari pihak polres tidak ada penjelasan kepada pihak keluarga, keluarga ini sedang berkabung dan sedang berduka, tapi tiba-tiba ada opini dari masyarakat yang sangat liar jadi bola panas juga,” tuturnya.
Kata Polisi
Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh, membeberkan penyebab tujuh remaja tewas tenggelam di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan hasil pra-rekonstruksi yang digelar pada Senin (23/9/2024), ditemukan fakta, ada lekukan di dasar sungai yang sangat dalam.
Hal ini diketahui pihak kepolisian dari keterangan saksi penjaga air di lokasi ketujuh jasad remaja ditemukan mengapung.
Menurut keterangan saksi, ada lekukan cukup dalam di dasar sungai, tempat tujuh remaja melompat.
"Kalau keterangan penjaga pintu air di situ, di situ ada penjaga ketinggian air. Keterangan saksi tersebut, di situ ada semacam lekukan dasar sungai yang cukup dalam," jelas Audy dalam keterangannya, dikutip Kompas.com, Senin (30/9/2024).
Tak hanya soal lekukan, Kali Bekasi juga merupakan aliran titik temu dua sungai besar, yaitu Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas.
Dari faktor tersebut, kata Audy, ditambah pengamatan visual petugas, kondisi air di lokasi kejadian diduga cukup dalam.
"Kita belum mengukur kedalamannya, dari pengamatan visual memang cukup dalam pertemuan dua sungai itu," ujarnya.
Terkait kasus tewasnya tujuh remaja itu, sebanyak 17 anggota Polri telah menjalani pemeriksan.
Ke-17 anggota Polri yang diperiksa, 10 di antaranya adalah anggota Polres Metro Bekasi Kota, tiga anggota Polsek Jatiasih, dan empat anggota Polsek Rawa Lumbu.
"Sampai saat ini, ada 17 anggota Polri yang dilakukan pengambilan keterangan oleh Bid Propam Polda Metro Jaya," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (26/9/2024), dilansir Wartakotalive.com.
Selain 17 polisi, 10 warga sipil juga dimintai keterangan oleh Bid Propam Polda Metro Jaya.
Total, kata Ade, sudah ada 27 orang yang diperiksa.
"Masyarakat lain 10 orang, yakni 7 orang yang selamat dan diamankan petugas Patroli Perintis Presisi dan 3 tersangka membawa senjata tajam," kata Ade.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Polisi Segera Gelar Perkara Ungkap Penyebab Kematian Tujuh Remaja di Kali Bekasi.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Pravitri Retno Widyastuti) (Tribunbekasi.com/Rendy Rutama) (Kompas TV)