Dorong Semangat Berkompetisi, 2.614 Siswa Ikuti Jakarta Madrasah Competition
pendidikan di lingkungan madrasah perlu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan anak didik yang cerdas dan berkualitas
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegiatan kompetisi antarsiswa madrasah di Jakarta bertajuk Jakarta Madrasah Competition (JMC) 2024 diikuti 2.614 peserta dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di DKI Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 1.570 orang, Madrasah Tsanawiyah atau MTs (771 peserta) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 273 peserta.
Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Adib, saat menutup event Jakarta Madrasah Competition (JMC) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jumat (30/10/2024) mengatakan, pendidikan di lingkungan madrasah perlu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan anak didik yang cerdas dan berkualitas.
Baca juga: Daftar 18 Pemenang Kompetisi Pengelolaan Data Pendidikan Islam Mulai Madrasah hingga Ponpes
"Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Generasi muda sebagai generasi penerus dalam memajukan bangsa dituntut untuk berperan aktif dalam dunia pendidikan agar tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. Sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas dapat terwujud apabila ada usaha atau upaya yang dilakukan," ujar Adib.
Adib mengatakan, saat ini masyarakat mulai berpaling dan menaruh harapan besar kepada madrasah.
"Untuk itu madrasah harus dapat memberikan benteng bagi anak-anak, karena madrasah tidak hanya membekali ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga memberikan bekal ilmu agama. Indikator paling tampak dari kondisi tersebut adalah semakin besar minat orang tua memasukkan putra-putrinya ke madrasah. Fakta ini tentu menjadi tantangan bagi pengelola madrasah yang harus dijawab dengan langkah-langkah konkret," ungkap Adib.
Dia menjelaskan, proses pembelajaran dan sarana pembelajaran di madrasah harus semakin ditingkatkan, ditunjang dengan guru-guru madrasah yang juga harus senantiasa ditingkatkan kualifikasinya.
"Selain itu, guna meningkatkan iklim kompetisi di kalangan siswa, guru dan tenaga kependidikan madrasah juga perlu dikembangkan atau dibangun kegiatan-kegiatan yang dapat mengakomodir siswa untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki. Dengan cara ini maka madrasah dapat semakin mengejar ketertinggalan dari sekolah umum, bahkan sangat mungkin mengunggulinya," tegas Adib.
Terkait penyelenggaraan Jakarta Madrasah Competition (JMC), menurut Adib, JMC dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Bank Indonesia untuk membangun ghirah dan meningkatkan motivasi dalam berprestasi dan mewujudkan budaya kompetisi bagi siswa dan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan madrasah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Baca juga: Madrasah Terpadu di IKN Siap Dibangun, Ditargetkan Rampung 2032
Kegiatan ini juga untuk mendorong semangat kompetisi sehat di kalangan siswa.
"Dengan adanya kompetisi, siswa-siswi termotivasi untuk belajar lebih giat dan mengembangkan potensi diri. JMC juga menjadi wadah bagi siswa -siswi untuk mengasah berbagai kompetensi, baik akademik maupun non-akademik, seperti ilmu pengetahuan, seni, dan keterampilan," kata Adib.
"Kami harapkan kerja sama (dengan BI) ini terus bisa ditingkatkan untuk terus menumpuk prestasi dan semangat anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia," ujar Adib.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Abu Rokhmad menambahkan, kepercayaan masyarakat terhadap madrasah dari tahun ke tahun terus meningkat. Karena itu Kanwil Kemenag dan sekolah serta para guru perlu menjaga kepercayaan masyarakat tersebut.