Pria di Jaksel Dapat Perlakuan Arogan dari Polantas, Setahun Lalu Laporan Kecelakaan Ditolak
Pengalaman tak menyenangkan dialami Lachlan lantaran laporan kecelakaan ditolak Polda Metro Jaya. Ia juga mendapat perlakuan arogan dari Polantas.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Beredar viral curhatan pria bernama Lachlan Gibson yang mendapat pelakuan arogan dari seorang polisi lalu lintas (polantas) saat melintas di kawasan SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024) malam.
Lachlan Gibson kemudian melaporkan tindakan arogan polantas itu kepada Polda Metro Jaya.
Perlakuan arogan polisi sempat diterima Lachlan Gibson saat melaporkan kasus tabrak lari yang dialaminya pada Sabtu (21/1/2023) lalu.
Saat itu laporannya ditolak polisi Polda Metro Jaya meski dia membawa sejumlah bukti.
Akibat kasus tabrak lari yang terjadi setahun lalu, Lachlan mengalami kurigian lebih dari Rp100 juta untuk biaya pengobatan dan perbaikan mobil.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Latif Usman, meminta maaf kepada Lachlan setelah mendengar dua tindakan tak mengenakkan dari aparat yang dialaminya.
“Tentunya saya juga meminta maaf kepada yang bersangkutan dan kepada seluruh masyarakat, dan saya menyampaikan kepada masyarakat jangan takut untuk menyampaikan hal yang benar,” ungkapnya, Senin (18/11/2024).
Ia mengapresiasi keberanian LG mengkritik kinerja polisi yang arogan di jalan dan menolak laporannya..
"Saya sangat mengapresiasi dan dia berani mengkritik, dan ini sesuatu untuk membuat institusi saya akan lebih baik," tandasnya.
Kini laporan tabrak lari yang dialami Lachlan pada 2023 lalu akan diproses.
“Jadi, pada saat menerima laporan, ada yang salah di saya dan sehingga ini akan segera kami tindak lanjut,” tandasnya.
Baca juga: Viral Oknum Polantas Arogan dengan Pemotor di SCBD, Dirlantas Polda Metro Akui Ada Unsur Kesengajaan
Tentang polantas yang bersikap arogan di SCBD, Latif mengatakan pihaknya telah mengantongi identitasnya.
“Dan kepada anggota yang terutama masalah arogansi anggota, ini juga menjadi penekanan Bapak Kapolri."
"Tidak boleh kita melakukan arogansi karena kita pelayan, pelindung, pelayan masyarakat, harus mengedepankan pelayanan,” bebernya.