Bocah Terduga Pembunuh Ayah & Nenek di Lebak Bulus Sudah Bisa Tersenyum Diajak Bicara, Kadang Sedih
MAS (14) bocah terduga pembunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta, kini kondisinya sudah stabil bahkan bisa tersenyum.
Editor: Hasanudin Aco
Pertama, Reza akan mencari tahu kemungkinan anak tersebut memiliki kondisi mental yang khusus sifatnya, sekaligus adakah kemungkinan bahwa yang bersangkutan menyalahgunakan zat-zat terlarang, baik itu narkotika, psikotropika, maupun zat adiktif lainnya.
"Kedua, saya juga akan mencari tahu tentang fantasi-fantasai kekerasan yang ada pada dia. Bicara tentang fantasi kekerasan, berarti relevan bagi kita untuk mencoba mengidentifikasi apa saja yang dia baca, situs apa saja yang dia kunjungi, film seperti apa saja yang dia saksikan, mimpi-mimpinya seperti apa,” imbuhnya.
Menurut Reza, itu akan membantu memahami tentang bagaimana anak ini mengekspresikan atau membangun fantasi-fantasi tentang kekerasan.
Ketiga, ia akan menganalisa pola pengekspresian amarah anak tersebut, serta bagaimana cara dia mengekspresikan amarah, apakah berbeda dengan anak-anak lain.
“Keempat, saya akan mengecek stabilitas dia di lingkungan pendidikan, apakah dia bermasalah dengan pelajaran di sekolah, apakah dia pernah di-DO, pernah tidak naik kelas, mengalami kesulitan belajar, dan sebagainya.”
“Kelima, saya akan mencari tahu tentang relasi sosialnya, baik dengan teman sebaya, teman sekolah, tetangga, ataupun juga relasi dengan keluarga termasuk dengan orang tuanya,” jelasnya.
Penelaahan terhadap kelima hal itu tadi, diharapkan dapat menyimpulkan faktor yang paling dominan yang melatar belakangi perilaku nakal atau jahat dalam anak tersebut.
“Kalau mengacu dari studi memang faktor yang paling dominan ada dua, yaitu relasi pertemanan atau relasi dengan keluarga atau orang tua," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Reza Indragiri Ungkap Faktor Dominan Pemicu Berbuat Jahat
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sehari Usai Bunuh Ayah dan Neneknya, Remaja MAS Sudah Bisa Senyum, Beda Jauh dengan Kondisi Ibunya