Dua Preman yang Palak Guru TK di Pamulang Tangsel Disebut Arogan, Semakin Berulah saat Bulan Puasa
Berdasarkan kesaksian para pedagang di kawasan Permata Pamulang, para pelaku memang kerap memalak. Preman itu semakin berulah saat bulan puasa.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua preman berinisial S (24) dan N (58) yang mengancam guru Taman Kanak-Kanak (TK) Little Bee House di Perumahan Permata Pamulang, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggunakan senjata tajam telah ditangkap pihak kepolisian.
Berdasarkan kesaksian para pedagang di kawasan Permata Pamulang, para pelaku memang kerap memalak.
Baca juga: Dua Preman Bawa Sajam Bubarkan Latihan Anak TK di Tangsel, Ancam Guru dan Rusak Alat Marching Band
Salah seorang pedagang yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan kedua pelaku memalak pedagang sejak 2022.
Pedagang yang sudah berjualan di kawasan Permata Pamulang sejak 2019 ini menuturkan dua pelaku meminta uang ke pedagang seminggu empat kali.
Baca juga: Dua Preman yang Bubarkan Latihan Marching Band Anak-anak TK di Tangsel Ditetapkan Jadi Tersangka
“Mereka minta seminggu empat kali, sekali minta Rp 10 ribu,” kata pedagang tersebut kepada Tribunnews.com, Minggu (16/2/2025).
Lanjutnya, jika tak diberi uang, dua pelaku juga kerap bertingkah arogan. Dari penuturannya, pelaku pernah banting bangku tempat ia berdagang karena tak diberi uang.
“Pelaku arogan kalau nggak dikasih maksa banting-banting bangku. Nyari duit lagi susah ditambah kaya gitu dipalak. Bersyukur mereka berdua ditangkap,” ucapnya.
Bahkan dikatakannya, jika bulan puasa kedua pelaku bukan hanya meminta uang tetapi juga meminta makanan para pedagang.
“Kami sudah resah banget, apalagi kalau bulan puasa duit sama makanan diminta,” jelasnya.
Sementara itu pedagang yang lain yang baru berdagang awal tahun ini juga mengaku pernah dipalak oleh pelaku.
Namun karena ia telah membayar uang keamanan kepada RT setempat ia menolak memberikan pungutan liar tersebut.
“Pernah dipalak waktu pertama kali jualan awal 2025 hingga tiga kali. Selanjutnya saya menolak karena sudah bayar keamanan sama lingkungan sini,” terangnya.
Sebelumnya beredar di media sosial video berupa pengancaman menggunakan senjata tajam dan pengrusakan oleh dua orang terhadap guru yang sedang melaksanakan kegiatan latihan marching band dengan para siswa dan siswi disalah satu sekolah di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.
Pengancaman dilakukan diduga karena kedua pelaku tidak terima ketika tidak diberi sejumlah uang oleh korban (guru).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.