Kisah Danu Kenang Sang Kakek di TPU Tanah Kusir Jakarta, Rutin Ziarah Setiap Lebaran Idulfitri
Kisah menyentuh Danu (20), seorang pemuda yang mengunjungi makam kakek tercintanya setiap tahun saat jelang Ramadan dan momen Lebaran.
Editor: Adi Suhendi

TRIBUNNEWS, JAKARTA - Setiap tahun, khususnya saat momen Lebaran Idulfitri, tradisi ziarah kubur menjadi momen penting bagi banyak masyarakat di Indonesia.
Dari pantauan Tribunnews.com ratusan peziarah tampak memadati area TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, untuk mendoakan sanak saudara yang telah berpulang.
Satu kisah menyentuh hati datang dari Danu (20), seorang pemuda yang mengunjungi makam kakek tercintanya setiap tahun, saat menjelang Ramadan dan Idulfitri.
Bagi Danu, ziarah kubur adalah cara untuk mengenang dan mendoakan kakeknya yang telah tiada.
“Kakek saya sudah meninggal jadi saya ingin mendoakan yang terbaik buat kakek saya, terutama karena saya sayang juga gitu sama kakek saya. Jadi saya pengen berdoa buat kakek saya, tiap tahun sebelum puasa sama Lebaran ke sini,” kata dia kepada Tribunnews.com di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2025).
Baca juga: Kisah Perawat Makam Tanah Kusir, Berkah Lebaran hingga Tantangan Pekerjaan
Selain mengirimkan doa, ziarah kubur bagi Danu menjadi perjalanan emosional untuk menghidupkan kembali kenangan indah bersama kakeknya.
Ia mengenang masa kecilnya yang sering dihabiskan di rumah sang kakek.
“Kenangan yang saya ingat itu waktu saya kecil, saya tuh sering banget ke rumah kakek saya gitu ya, saya sering main gitu,” kenangnya.
Baca juga: Cerita Warga Jakarta Ajak Anak dan Tetangga Liburan ke Ancol Usai Lebaran, Hujan Sempat Mengguyur
Namun, kenangan indah itu diwarnai dengan kesedihan mendalam saat kakeknya meninggal dunia akibat kecelakaan pada tahun 2012.
Kala itu Danu masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
“Kakek saya kecelakaan, saya tuh ngerasa sedih gitu, waktu tahun 2012, pas saya masih SD akhir itu,” katanya.
Setiap kali mengunjungi makam kakeknya, Danu selalu merasa sedih.
Ia terus mengingat memori masa lalu bersama kakeknya.
“Sejujurnya ya tetap sedih sih mbak. Mengingat kembali gitu kan kayak flashback gitu sih. Setiap kali ke kuburan tuh pasti ke flashback terus,” katanya.
Ia juga bercerita, nenek dan ibunya sempat sangat terpukul kala kehilangan kakek.
Namun seiring berjalannya waktu mereka mulai ikhlas menerima ketiadaan sang kakek.
Meski kesedihan menyelimuti Danu, ia tetap menjalankan tradisi ziarah kubur dengan khidmat.
Ia berharap doa-doanya dapat memberikan ketenangan bagi sang kakek di alam sana. (Tribunnews.com/ Grace Sanny Vania)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.