Kisah Tukang Bersih Makam di TPU Karet Bivak Jakarta, Mengais Rezeki di Antara Nisan
Dadang (50), seorang tukang bersih makam yang telah mengabdikan diri selama lebih dari tiga dekade di TPU Karet Bivak. Ia mengaku jarang pulang.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lebaran merupakan momen bagi warga untuk berbondong-bondong berziarah ke tempat pemakaman umum (TPU).
Seperti di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Pasar Baru Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat atau TPU Karet Bivak, ratusan peziarah tampak memadati area pemakaman pada Selasa (1/4/2025) untuk berdoa dan membersihkan makam keluarga.
Di tengah keramaian peziarah, seorang pria paruh baya terlihat duduk di samping makam.
Mengenakan celana pendek, baju kusam, serta topi bucket hitam, dia membawa sapu lidi dan gunting rumput.
Dialah Dadang (50), seorang tukang bersih makam yang telah mengabdikan diri selama lebih dari tiga dekade di TPU Karet Bivak.
Baca juga: Meskipun Hujan, Peziarah Terus Berdatangan ke TPU Karet Bivak di Hari Kedua Lebaran
"Ya, sekarang enggak begitu ramai lah (peziarah)," kata Dadang saat ditemui.
Dadang berasal dari Karawang, Jawa Barat.
Dalam seminggu, ia mengaku jarang pulang ke kampung halamannya karena pekerjaannya di TPU Karet Bivak.
Baca juga: Momen Idulfitri, Prabowo Ziarah ke Makam Ayahnya Soemitro Djojohadikusumo di TPU Karet Bivak
"Paling kita, kalau ini kan dari sini dari kampung misalnya di sini pulang Minggu, ya ntar hari Kamis, ke sini lagi," ujarnya.
Dulu, selain membersihkan makam, Dadang juga merangkap sebagai tukang gali kubur.
Namun, kini penggalian makam telah dikelola pemerintah daerah.
"Kalau kita khusus ngerawat, kita. Dulu emang kita sering gali. Cuma sekarang kan dikelolanya sama Pemda," ucapnya.
Sehari-hari, Dadang tidur di sekitar area pemakaman.
Jarak yang cukup jauh antara Jakarta dan Karawang membuatnya jarang pulang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.