Gerak Sigap dan Cekatan Panitia Balapan MotoGP Mandalika dapat Apresiasi dari Dorna
Race Director MotoGP, Mike Webb dan Managing Director Dorna, Carlos Ezpeleta menyatakan cukup puas dengan Sirkuit Mandalika setelah dibersihkan.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Husein Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Drajat Sugiri
TRIBUNMEWS.COM - Race Director MotoGP, Mike Webb dan Managing Director Dorna, Carlos Ezpeleta menyatakan cukup puas dengan kondisi lintasan setelah dibersihkan.
Keduanya memberi apresiasi kepada panitia penyelenggara balapan yang dinilai cukup tanggap dalam menyelesaikan persoalan.
Hal ini disampaikan Webb dan Ezpeleta kepada Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) yang juga CEO Panitia Balap MotoGP Pertamina Grand Prix Of Indonesia, Priandhi Satria seusai meninjau lintasan sebelum pelaksanaan tes hari kedua, Sabtu (11/2/2022).
Pihak penyelenggara telah membersihkan lintasan pada pagi hari, sehingga diharapkan kecepatan para pembalap pada Pre- Season test hari kedua ini akan lebih cepat.
Baca juga: Red Flag Hal Biasa di Balap MotoGP, CEO Dorna Puas dengan Lintasan Sirkuit Mandalika
Baca juga: Habis Balapan Pramusim MotoGP Mandalika 2022 Hari Pertama, Tangan Quartararo Kapalan
Mike Webb menyarankan agar MGPA melakukan pembersihan rutin setiap dua minggu menggunakan Track Jet Truck dan kendaraan Track Sweeping serta rutin memasukkan kendaraan mobil/motor ke dalam lintasan.
Menurut Mike, keberadaan kendaraan roda empat dan roda dua dalam lintasan akan membuat racing line menjadi lebih bersih.
Dikarenakan saat kendaraan lewat , aerodinamis kendaraan akan menyedot debu dari dalam pori pori lintasan, sehingga mengurangi deposit debu di dalam pori-pori.
Mike Webb dan Carlos Ezpeleta optimis bahwa kegiatan sesi testing hari sabtu ini akan semakin membaik dikarenakan debu yang semakin berkurang, serta adanya lapisan karet ban pada permukaan lintasan racing line yang dibuat oleh pembalap.
Di sisi lain, Priandhi Satria juga telah mendiskusikan dengan Mike Webb, dalam penggunaan Red Flag (bendera merah) pada hari Jumat kemarin tanggal 11 Februari 2022 di saat para pembalap MotoGP sedang menjajal sirkuit Mandalika pada hari pertama Official Test.
Priandhi Satria menjelaskan bahwa penggunaan Red-Flag adalah signal atau tanda visual bagi semua pembalap yang berada dalam lintasan untuk segera berhenti melakukan kegiatan.
“Red Flag merupakan perintah kepada para pembalap agar keluar dari lintasan dan kembali ke paddock masing-masing, dikarenakan penyelenggara balap akan melakukan sesuatu hal di dalam lintasan seperti pembersihan lintasan, pengambilan object dalam lintasan yang dapat membahayakan pembalap atau penonton dan berbagai hal lainnya”.
“Penggunaan Red Flag (Bendera Merah) pada hari Jumat kemarin adalah dalam rangka menutup lintasan balap agar crew maintenance dapat memasuki lintasan dan melakukan pembersihan di dalam lintasan sesuai dengan saran beberapa pembalap MotoGP dan Dronayang disampaikan kepada Race Director (Mike Webb).
Penggunaan Bendera Merah merupakan sesuatu yang wajar dalam setiap kegiatan motorsport, bukan sesuatu yang di luar kebiasaan,” ujar Priandi.
Dijelaskan, setelah diangkatnya Bendera Merah, pihak penyelenggara langsung memerintahkan kendaraan pembersih track “Track Jet Truck” yang memiliki penyemprot air bertekanan tinggi dilengkapi rotating brush untuk memasuki lintasan dan membersihkan area-area tertentu, dibantu dengan crew maintenance.
Setelah proses pembersihan selesai, track kembali dibuka dan para pembalap kembali memasuki lintasan.
Tercatat, pada Jumat sore kecepatan para pembalap motoGP semakin cepat dan lintasan ditutup dengan kecepatan mencapai 314km/jam atau berada dalam standard kecepatan MotoGP.
Andhi dan Mike menjelaskan bahwa faktor debu ini disebabkan oleh berbagai kegiatan pembangunan diluar lintasan (pembangunan jalan, pembangunan fasilitas penonton) dan bagian sisi dalam lintasan (pembangunan jalan, pembangunan fasilitas penonton) yang menyebabkan debu yang beterbangan jauh lebih banyak dibandingkan kondisi normal, dan debu ini jatuh pada permukaan lintasan, masuk kedalam pori-pori lintasan di antara kerikil permukaan lintasan.
Kondisi debu yang sangat banyak selama dua bulan, dan juga lintasan tidak pernah dipakai untuk kegiatan motorsport sejak WSBK hingga sesi pra-season testing ini, menyebabkan banyaknya debu yang beterbangan saat dilewati kendaraan MotoGP.