MPR Adalah Rumah Segalanya Untuk Rakyat Tanpa Terkecuali
Berbagai elemen masyarakat dari berbagai latar belakang ingin bertemu pimpinan dan anggota MPR RI untuk menyampaikan berbagai aspirasi soal kebangsaan
TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyadari, MPR RI adalah rumah besar buat seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali.
Hal ini didasari dengan semakin banyaknya kedatangan berbagai elemen masyarakat dari berbagai latar belakang untuk bertemu pimpinan dan anggota MPR RI dengan maksud menyampaikan berbagai aspirasi, masukan, ide dan gagasan atau sekedar curhat dan keluh kesah soal kebangsaan.
Hal tersebut disampaikan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, di Bandar Lampung usai menghadiri upacara pelantikan Bupati dan Wabup serta Walikota serta Wakil Walikota di Provinsi Lampung, Rabu (17/2 ).
Banyak sekali, lanjut Zulkifli, hal-hal yang disampaikan berbagai elemen masyarakat. Yang terbaru adalah pro kontra soal munculnya kembali sebuah panduan negara seperti GBHN jaman orba dahulu.
“Wah..bermacam-macam, contoh soal perubahan atau amandemen UUD. Ada yang menginginkan mengembalikan UUD seperti dulu, ada yang bilang jangan dirubah, ada yang menginginkan perubahan, ada yang mengatakan DPD kok tidak berfungsi, ada yang menginginkan adanya haluan negara, tentu saja MPR mendengar dan menampung semuanya itu sebab MPR adalah rumah semua rakyat,” ujarnya.
Lalu apa yang MPR lakukan setelah menerima begitu banyak masukan dan keinginan-keinginan rakyat. Zulkifli menjelaskan bahwa MPR akan mengajak para pemikir, akademisi di kampus-kampus dan para pakar di bidangnya untuk mendiskusikannya.
Saat ini, MPR berencana akan berdiskusi dengan 50 perguruan tinggi tentang sistem ketatanegaraan Indonesia.
“Setelah itu, MPR akan berkunjung ke ormas-ormas besar maupun kecil juga tokoh-tokoh masyarakat, partai-partai politik dan pada akhirnya kita akan bertanya kepada rakyat contoh, apakah setuju amandemen UUD 1945 lagi dan apa saja yang mau diamandemen, karena ini perubahan konstitusi sangat penting, tentu saja kita tidak sembarangan, intinya kita akan ajak rakyat untuk urun rembug soal itu,” katanya.
Jika, rakyat memang menghendaki adanya amandemen UUD 1945 kembali, kita akan rumuskan, terus akan dibuat langkah-langkah riil selanjutnya menuju ke arah amandemen.
“Untuk sekarang ini, kita tunggulah sedang dalam pengkajian di badan dan lembaga pengkajian MPR, mudah-mudahan semua yang terbaik untuk rakyat, bangsa dan negara,” tandasnya.
(Advertorial)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.