Era Demokrasi, Saatnya Anak Muda Beri Opini Berkualitas
Era demokrasi, masyarakat diberi kebebasan dalam menyampaikan pendapatnya, namun perbedaan opini tersebut tetap tidak menimbulkan perpecahan.
TRIBUNNEWS.COM - Era demokrasi, masyarakat diberi kebebasan dalam menyampaikan pendapatnya, namun perbedaan opini tersebut tetap tidak menimbulkan perpecahan.
Hal ini diungkapkan dalam dialog yang digelar Sekretariat Jendral MPR RI, MPR Rumah Kebangsaan dalam tema Budaya Demokrasi yang digelar pada Rabu (18/10/2017), di Lobby Nusantara V, Kompleks MPR, DPR dan DPD, Senayan, Jakarta.
Dialog itu menghadirkan Fadly Nurzal, S.Ag sebagai pimpinan PPP MPR RI dan Drs. H. Wahidin Ismail, anggota Lembaga Pengkajian MPR RI.
“Lembaga apapun harus memberi ruang politik kepada anak muda. Mereka harus peduli pada politik, untuk melahirkan generasi penerus berkualitas dan memiliki cita-cita,” katanya.
Bagaimana cara membangun demokrasi berkualitas, sementara masyarakat berkotak-kotak dengan pilihan masing-masing. Menurut Fadly, kita harus memiliki rasa sensifititas yang kuat.
“Bangsa ini bisa bekerja sama dan bersilaturahmi dengan baik, walaupun berbeda pendapat. Sikap bangsa ini jangan hilang sehingga pada proses regenerasi, anak muda akan mentransformasi seluruh sikap dan budaya dasar ini dan akan menjadi kekayaan budaya,” katanya.
Generasi milenial menurutnya, terbiasa mengutarakan sesuatu lewat sosial media. “Mereka sudah terbiasa dengan tiga layar: layar kaca, layar telepon genggam dan layar komputer,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.