Oesman Sapta: Masa Perjuangan, Kaum Tionghoa Pun Ikut Melawan Penjajahan
Semua rakyat yang berasal dari berbagai asal usul, suku, agama, dan golongan bersatu padu melawan penjajah. Termasuk dari kaum Tionghoa.
Editor: Content Writer
Di hadapan ratusan anggota Perhimpunan Hakka Indonesia Sejahtera, yang sedang melakukan Rakernas di Sanur, Bali, 16 November 2017, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta menceritakan dirinya menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pahlawan 10 November di atas kapal perang TNIAL di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
"Dalam upacara tersebut juga dilakukan tabur bunga," ujarnya.
Kepada anggota Hakka, Oesman Sapta mengingatkan pada masa perjuangan, semua rakyat yang berasal dari berbagai asal usul, suku, agama, dan golongan bersatu padu melawan penjajah.
"Termasuk dari kaum Tionghoa," ujarnya. Disebut tempat Kongres II Pemuda tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda adalah milik kaum Tionghoa.
Dengan fakta tersebut, Oesman Sapta menyebut banyak jasa orangtua dan pendahulu kita. "Mereka berjuang tanpa melihat asal usul," paparnya. "Termasuk keluarga Hakka ikut berjuang," tambahnya.
Oesman Sapta menuturkan saat ini kita membutuhkan pahlawan ekonomi. Pahlawan ekonomi dibutuhkan agar bisa memakmurkan rakyat Indonesia.
"Untuk itu kita perlu peran nyata anggota Hakka," ucapnya.
Diharapkan agar pembangunan ekonomi di negeri ini dimulai dari daerah. Alasannya, kemakmuran bangsa akan dicapai bila daerah makmur. "Kalau daerah makmur maka Indonesia akan makmur," tegasnya.