Ahmad Basarah: GM FKPPI Tak Boleh Surut Kawal Ideologi Negara dan NKRI
Hal ini ditengah banyaknya upaya merongrong Pancasila dan usaha menggerogoti persatuan Republik Indonesia.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Muda Forum Komunikasi Putera-Puteri TNI Polri (GM FKPPI) diminta untuk tidak surut dalam mengawal ideologi negara dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah banyaknya upaya merongrong Pancasila dan usaha menggerogoti persatuan Republik Indonesia.
Permintaan itu disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat GM FKPPI Periode 2019-2024 sekaligus Wakil Ketua MPR RI, Dr Ahmad Basarah, saat memberikan sambutan sekaligus menyampaikan pembekalan dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-42 GM FKPPI yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (11/9/2020).
"Sejak lahir 12 September 1978, GM FKPPI telah berperan penting dalam menjalankan fungsi dinamisator, mediator, stabilisator, katalisator, juga komunikator dalam kepentingan politik bangsa. Karena itu, sebagai anak biologis sekaligus anak ideologis TNI dan Polri, GM FKPPI tak boleh surut berperan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa hingga NKRI tetap berdiri kokoh. Politik GM FKPPI adalah politik kenegaraan yang setia pada presiden terpilih, siapa pun presidennya yang terpilih dalam pemilihan umum yang demokratis,’’ tandas Ahmad Basarah.
Upaya untuk merongrong ideologi Pancasila dan usaha memecah kesatuan NKRI seolah tak pernah berhenti. Dalam pekan ini, misalnya, media massa memberitakan aksi Ormas ‘’Paguyuban Tunggal Rahayu’’ di Kecamatan Cisewu, Garut, Jawa Barat, yang dengan sengaja telah mengganti lambang Pancasila dan mencetak uang sendiri untuk Ormas mereka.
Ormas ini dipimpin oleh seseorang yang mengaku bernama Mr. Sutarman. Ia menggunakan media sosial semacam Facebook dan lain-lain untuk menunjukkan upaya mereka memisahkan diri dari kesatuan Republik Indonesia dan menggerogoti ideologi Pancasila.
Menurut Ahmad Basarah, momentum hari ulang tahun ke-42 GM FKPPI kali ini sangat tepat digunakan untuk melakukan refleksi sekaligus proyeksi ke depan dalam mengawal NKRI berdasarkan Pancasila.
Apa yang kini berkembang di Indonesia, mulai dari fenomena Ormas di Garut itu sampai upaya-upaya politik lainnya yang hendak membenturkan Pancasila dengan isu-isu agama, hendaknya dicermati baik-baik oleh GM FKPPI dalam mengawal Pancasila dan keutuhan NKRI.
"Selama 42 tahun turut mengisi kemerdekaan Indonesia, GM FKPPI telah menempa kader-kader organisasi ini menjadi elemen bangsa yang solid, kuat, militan, dan banyak berperan aktif dan mandiri dalam memberikan kontribusi bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kontribusi positif ini tak boleh berhenti di sini, tapi harus dilanjutkan oleh segenap kader GM FKKPI dari pusat sampai rayon-rayon terkecil dari Sabang sampai Merauke," jelas legislator asal daerah pemilihan Malang Raya itu.
Menurut Ahmad Basarah, yang dalam acara itu dianugerahi ‘’Life achievement’’ oleh GM FKPPI untuk dedikasinya selama ini dalam menyokong Pancasila, GM-FKPPI sebagai organisasi yang lahir dari rahim TNI-Polri harus selalu berada di garis terdepan dalam menjaga kokoh dan berdirinya NKRI yang berlandaskan Pancasila.
Landasan juang GM FKPPI sangat jelas untuk mendukung keutuhan NKRI itu, yakni semangat sumpah Pemuda 1928, semangat juang 1945, semangat Sapta Marga, dan semangat Tri Brata.
"Tantangan yang kita hadapi hari ini sebenarnya lebih banyak bersifat nirmiliter. Paling mencolok adalah propaganda ekstrimisme agama dan kampanye paham hidup bebas yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Jika hal ini terus dibiarkan, bukan tidak mustahil benteng pertahanan bangsa Indonesia akan jebol. Di sinilah GM-FKPPI perlu merumuskan langkah dan strategi baru yang up to date agar bangsa Indonesia memiliki imunitas kuat melawan penetrasi ideologi-ideologi asing itu,’’ tandas Ketua DPP PDI Perjuangan ini.
Acara peringatakan HUT ke-42 GM FKPPI ini dihadiri secara virtual oleh Asisten Teritorial Panglima TNI, Brigjen Marinir Purnomo, yang mewakili Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, serta para perwira tinggi lain yang mewakili setiap kepala staf TNI dan Kapolri.
Juga hadir Wakil Ketua Umum GM FKPPI Ir. R. Agoes Soerjanto dan Sekjen Ari Garyanida. Tampil sebagai pembicara antara lain Menkumham sekaligus anggota dewan pertimbangan pusat GM FKPPI, Prof. Yasona H. Laoly, SH., MSc, Ph.D. dan Wamenhan RI Sakti Wahyu Trenggono yang diwakili Staf Ahli Wamenhan.(*)