Hari Kesaktian Pancasila, Gus Jazil: Pentingnya Implementasi Ideologi Pancasila Dalam Keseharian
Dalam Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu berharap tak berhenti pada seremonial.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila biasa dipusatkan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Segenap masyarakarat dari pemerintah pusat hingga daerah, lembaga negara, institusi pendidikan, hingga kelompok dan komunitas masyarakat lainnya pun juga melakukan hal yang sama di tempat masing-masing.
Dalam Peringatan Hari Pancasila tahun ini, 2020, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk mengingat kembali perjalanan Pancasila. Pancasila dikatakan oleh politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu dirumuskan oleh para pendiri bangsa dengan penuh perjuangan. “Para pendiri bangsa merumuskan gagasan dasar negara yang ideal yang bisa diterima oleh segala golongan dan kelompok yang ada. Para pendiri bangsa rela mengedepankan dan mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi,” ujarnya.
Dalam Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu berharap tak berhenti pada seremonial. Paling penting dan harus adalah bagaimana nilai-nilai Pancasila yang ada diimplementasikan dalam kehidupan keseharian. Dari sila-sila yang ada saling bertautan dan merupakan rangkaian panduan untuk bagaimana kita hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. “Semua tata kehidupan yang ada, dasar-dasarnya ada pada Pancasila,” tambahnya.
Bila Pancasila diimplementasikan dalam kehidupan secara konsekuen, menurut Jazilul Fawaid, kesaktian Pancasila akan terasa. “Rasa saling menghormati, menghargai, tenggang rasa, dan musyawarah akan kita rasakan bila nilai-nilai Pancasila hidup di masyarakat. Ayo kita implementasikan Pancasila dalam kehidupan agar nilai-nilainya yang sakti benar-benar kita rasakan,” tuturnya.
Sebagai pimpinan MPR, Jazilul Fawaid menuturkan setiap hari MPR melakukan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih dikenal dengan 4 Pilar MPR. “Amanah UU MD3 membuat kita setiap waktu melakukan sosialisasi Pancasila,” ungkapnya.
Sosialisasi 4 Pilar menurutnya diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat, dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud hingga Rote. Sosialisasi itu dilakukan untuk mengingatkan dan menyegarkan kembali pemahaman tentang nilai-nilai luhur.
Dengan sosialisasi didorong masyarakat untuk menerapkan nilai-nilai hidup yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. “MPR bekerja keras untuk mensosialisasikan Pancasila,” ujarnya.
Dalam sehari disebut pimpinan MPR mengunjungi kelompok masyarakat hingga 4 titik. “Dari pagi hingga malam kita mensosialisasikan Pancasila,” ungkapnya.
Semua dilakukan menurut alumni PMII itu agar masa lalu yang kelam tidak terulang lagi di Indonesia.