Perlu Langkah Strategis untuk Atasi Pertambahan Positif Covid-19 di Tanah Air
Berdasarkan data Satgas Covid-19 pada Minggu (27/12) terdapat 6.528 kasus positif dari 29.425 orang yang diperiksa.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Tingkat pertambahan penyandang positif Covid-19 di Tanah Air semakin tinggi. Para pemangku kepentingan diminta segera mengambil langkah strategis untuk mengatasi kondisi tersebut.
"Berdasarkan data Satgas Covid-19 pada Minggu (27/12) terdapat 6.528 kasus positif dari 29.425 orang yang diperiksa. Sehingga positivity rate harian mencapai 22,1 persen," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/12).
Masih berdasarkan catatan Satgas Covid-19, pada tanggal yang sama (27/12) DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.997 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 892 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 785 kasus baru.
Mengutip pendapat epidemiolog, Lestari mengungkapkan, angka positivity rate yang menyentuh level dobel digit menunjukkan setidaknya dua hal.
Pertama, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari adalah wabah belum bisa dikendalikan dan yang kedua kondisi itu juga menunjukkan tes yang kurang representatif.
Menurut Rerie, melihat dua kemungkinan di atas evaluasi terhadap tata kelola tes Covid-19 harus segera dilakukan, agar hasil tes yang ada bisa dipakai sebagai data yang valid.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menegaskan, dalam upaya pengendalian penyebaran Covid-19 yang bersifat masif di Tanah Air, data memiliki peranan penting untuk pengambilan kebijakan dalam pengendalian wabah.
Rerie berharap para pemangku kepentingan dan masyarakat bersama-sama bisa menjalankan strategi pengendalian yang telah disepakati bersama.
Sebagai contoh, ujar Rerie, masyarakat harus disiplin melaksanakan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
Masyarakat, tambah Rerie, juga jangan mengganggap wabah sudah mereda. Sehingga, ujarnya, harus menahan diri untuk tidak mengisi hari libur dengan bepergian apalagi berkerumun.
Sedangkan para pemangku kepentingan, ujar Rerie, harus tegas dan terukur dalam menerapkan kebijakan untuk menghindari terjadinya kerumunan di ruang publik dan diharapkan meningkatkan test, trace dan isolasi.
Di sisi lain, tambah Rerie, kesiapan antisipasi setiap daerah dalam menyikapi potensi pertambahan positif Covid-19 juga harus ditingkatkan.