Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid Minta Calon Kapolri Rangkul Pesantren
Koordinator Nasional Nusantara Mengaji ini mengaku prihatin dengan kondisi pesantren di tengah pandemi Covid-19.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Calon tunggal Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo menjalani tes kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi III DPR, Rabu (20/1/2021). Fit and proper test dimulai dengan pemaparan misi dan visi calon Kapolri dan dilanjutkan dialog dan tanya jawab dari semua fraksi.
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid optimistis DPR akan menyetujui usulan Presiden untuk mengangkat Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun pada 1 Februari 2021 mendatang.
Gus Jazil berharap, nantinya setelah resmi dilantik sebagai Kapolri, Listyo Sigit Prabowo harus merangkul dan melibatkan kalangan pesantren dalam menjaga ketertiban dan keamanan.
”Tentu kami ingin bagaimana Polri di bawah Pak Listyo Sigit nanti karena ini masa pandemi Covid-19, bagaimana bisa menekankan keamanan dalam penegakan protokol kesehatan (prokes) pada lembaga pendidikan, utamanya di pondok pesantren. Ini sekaligus pelibatan pesantren dalam menjaga ketertiban dan keamanan,” kata Gus Jazil kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/1/2020).
Koordinator Nasional Nusantara Mengaji ini mengaku prihatin dengan kondisi pesantren di tengah pandemi Covid-19. Terlebih, bila dikaitkan dengan minimnya perhatian pemerintah terhadap pondok pesantren.
Gus Jazil menilai, jika pesantren tidak mendapatkan perhatian maka akan mengancam generasi bangsa. Sebab, pondok pesantren menjadi ‘kawah candradimuka’ bagi banyak generasi muda dalam memberikan asupan pendidikan agama. Tidak hanya itu, kata Gus Jazil, berdirinya negara ini berkat perjuangan para santri dan kiai. ”Santri memiliki saham dalam negara ini,” imbuhnya.
Di pesantren, kata Gus Jazil, santri diajarkan hubbul wathon minal iman, cinta kepada negara dan tanah air adalah bagian dari iman. ”Agama dan negara tidak dipertentangkan,” jelasnya.
Hubbul wathon minal iman, lanjut Gus Jazil, adalah perjuangan murni pemikiran Nahdlatul Ulama. Ini menjadi pondasi bahwa negara ditopang oleh agama, dan agama ditopang oleh negara. ”Indonesia negara hebat. Agama bermacam-macam, beragam suku, tapi rakyatnya tentram dan tidak bertengkar apalagi menggunakan kekerasan. Ini merupakan salah satu kontribusi para alim ulama dan para kiai, khususnya umat Islam,” katanya.
Disisi lain, pihaknya juga meminta Listyo Sigit untuk mendukung reformasi internal Polri yang telah dijalankan oleh Jenderal Idham Azis untuk mewujudkan Polri yang profesional, bijaksana dan adil dalam memberikan pelayanan, pengayoman dan melindungi masyarakat dari berbagai kejahatan dan kriminalitas.
Anggota Komisi III DPR ini optimistis DPR, dalam hal ini Komisi III akan menyetujui usulan Presiden Jokowi untuk mengangkat Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. "Saya yakin DPR akan menerima calon yang diusulkan oleh Bapak Presiden," katanya.
Menurutnya, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian, DPR memiliki hak menerima atau tidak menerima usulan Presiden. "Jika dalam 20 hari tidak ada balasan dari DPR maka otomatis juga akan berlaku, tapi karena Komjen Pol Listyo Sigit ini sudah sesuai syarat kepangkatan dan lainnya, saya yakin DPR tidak ada alasan untuk tidak menerima," katanya.
Gus Jazil menilai sosok Listyo Sigit Prabowo sebagai jenderal polisi yang memiliki prestasi dan secara pribadi orangnya kalem. "Mudah-mudahan harapan saya agar Pak Sigit tetap menunjukkan pribadi yang lembut, bijaksana, dan juga berkomunikasi dengan setiap lapisan masyarakat karena dukungan masyarakat itu akan membuat tugasnya lebih ringan," tuturnya.