Bamsoet Ajak Jemaat GKI Yasmin Bogor Teguhkan Komitmen Kebangsaan Indonesia Sebagai Bangsa Majemuk
Ketua MPR RI ini mengapresiasi Pemerintah Kota Bogor beserta jajaran FORKOPIMDA Kota Bogor yang berhasil menyelesaikan sengkarut persoalan GKI Yasmin
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi Pemerintah Kota Bogor beserta jajaran FORKOPIMDA Kota Bogor yang berhasil menyelesaikan sengkarut persoalan izin pendirian Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin Bogor. Pemkot Bogor tidak saja menginisiasi upaya damai dan mengedepankan pendekatan humanis dalam mendorong lahirnya rekonsiliasi. Tetapi, juga memberikan kontribusi nyata dengan memberikan lahan hibah milik Pemkot Bogor kepada jemaat GKI Yasmin.
"Meskipun persoalan izin pendirian GKI Yasmin telah menjadi 'warisan pekerjaan rumah' yang berlarut-larut selama 15 tahun, namun hari ini kita sama-sama membuktikan, bahwa persoalan pelik tersebut dapat diselesaikan melalui komitmen yang kuat untuk memperjuangkan kebaikan melalui cara-cara bijaksana, dan dengan mengedepankan musyawarah," ujar Bamsoet saat memberikan sambutan dalam acara serah terima izin mendirikan bangunan (IMB) GKI Yasmin Bogor secara virtual dari Jakarta, Minggu (8/8/21).
Turut serta antara lain Wali Kota Bogor Bima Arya, Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Gereja Kristen Indonesia Pendeta Handi Hadiwitanto, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor Mustofa Abdullah, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor Hasbulloh beserta jajaran FORKOPIMDA Kota Bogor.
Ketua DPR RI ke-20 ini mengingatkan dalam konsepsi negara demokrasi, pluralisme adalah fitrah kebangsaan yang harus diterima, dihormati, dan dikelola dengan sebaik-baiknya. Bangsa Indonesia yang sejak awal berdirinya dibangun oleh kemajemukan dan dipersatukan oleh ikrar kebangsaan sebagai sebuah negara bangsa, telah menempatkan keragaman dalam segala dimensinya sebagai kekayaan yang menyatukan.
"Konsep kebersamaan dalam keberagaman meniscayakan bahwa toleransi haruslah menjadi kebutuhan bagi kita. Karena kebhinnekaan adalah elemen pembentuk bangsa. Kebhinnekaan bukanlah sebuah fakta sosiologis yang kita terima sebagai sesuatu yang given dan secara alamiah hadir dengan sendirinya. Tetapi harus terus menerus diperjuangkan, salah satunya melalui internalisasi dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa," kata Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menegaskan dibutuhkan itikad baik, kesungguhan, dan semangat kebersamaan untuk membangun sinergi dan kolaborasi antar elemen masyarakat dalam setiap penyelesaian persoalan, terutama persoalan yang berkaitan dengan isu yang menyentuh aspek-aspek sensitivitas sosial. Semangat inilah yang telah ditunjukkan oleh Pemkot Bogor dan jajaran FORKOPIMDA Kota Bogor bersama Tim 7 sebagai perwakilan resmi GKI Yasmin, hingga pada akhirnya terwujudlah pemufakatan bersama dalam menyelesaikan sengkarut GKI Yasmin.
"Memperjuangkan resolusi konflik yang berdimensi sosial keagamaan membutuhkan kontribusi, partisipasi dan keikhlasan dari setiap pemangku kepentingan sesuai peran dan kapasitasnya masing-masing. Serah terima IMB GKI Yasmin pada hari ini adalah momentum bagi kita, untuk meneguhkan kembali komitmen kebangsaan kita sebagai bangsa yang majemuk," pungkas Bamsoet. (*)