Tinjau Progres Bendungan Sepaku Semoi, Bamsoet Optimistis Kebutuhan Air Bersih IKN Kaltim Aman
Konstruksi bendungan mulai dibangun sejak Juli 2020 terswbut progres fisiknya telah mencapai lebih dari 30 persen. Ditargetkan selesai Desember 2023.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama para Wakil Ketua MPR RI, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara meninjau progres pembangunan Bendungan Sepaku Semoi, di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Konstruksi bendungan mulai dibangun sejak Juli 2020 terswbut progres fisiknya telah mencapai lebih dari 30 persen. Ditargetkan selesai pada Desember 2023.
"Bendungan ini bisa memenuhi kebutuhan air bersih di Kalimantan Timur sekaligus juga Ibu Kota Nusantara (IKN) karena mampu menyiapkan air baku mencapai 2.500 liter/detik serta mereduksi banjir sekitar 53 persen. Spesifikasi teknis bendungan memiliki total kapasitas daya tampung mencapai 10,06 juta m3, luas genangan 280 Ha, tipe bendungan urugan tanah homogen, tinggi bendungan 25 meter dari pondasi, panjang bendungan 450 meter, dengan lebar mercu 60 meter," ujar Bamsoet usai meninjau progres pembangunan Bendungan Sepaku Semoi, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (27/1/2022).
Para Wakil Ketua MPR RI yang hadir antara lain Ahmad Basarah, Ahmad Muzani, Lestari Moerdijat, Jazilul Fawaid, Arsul Sani, dan Fadel Muhammad. Hadir pula Wakil Gubernur Kaltim Gadi Mulyadi, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Teguh Pujo Rumekso, Kapolda Kaltim Irjen Imam Sugianto, dan Plt Bupati Penajam Paser Utara Hamdam.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DOR RI ini menjelaskan, selain Bendungan Sepaku Semoi, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR juga telah menyiapkan sumber air bersih dari Bendungan Batu Lepek yang berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara. Selain juga membangun intake dari Sungai Sepaku dengan kapasitas 3.000 liter per detik.
"Melengkapi berbagai infrastruktur yang selama ini menjadi sumber pengambilan air bersih di Kalimantan Timur. Antara lain berasal dari Bendungan Manggar di Balikpapan dengan kapasitas tampung 14,2 juta m3, Bendungan Teritip di Balikpapan (2,43 juta meter kubik), Embung Aji Raden di Balikpapan (0,49 juta m3), Bendungan Samboja di Kutai Kartanegara (5,09 juta meter kubik), Intake Kalhol Sungai Mahakam (0,02 juta m3), dan Bendungan Lempake di Samarinda (0,67 juta meter kubik)," jelas Bamsoet.
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menerangkan, secara keseluruhan akan ada 14 bendungan yang disiapkan untuk penyediaan air bersih di IKN dan Kalimantan Timur pada umumnya.
Ketika seluruhnya selesai, akan tersedia sumber air bersih berlimpah yang mampu menopang kebutuhan lebih dari 24 juta penduduk Kalimatan Timur. Dengan proyeksi jumlah penduduk IKN mencapai 4,5 hingga 6 juta
jiwa.
"Selain bendungan, akses tol dari Balikpapan-Samarinda yang tersambung ke IKN juga akan dibangun oleh Kementerian PUPR. Salah satunya dengan menggunakan teknologi tol bawah laut untuk menyeberangi Teluk Balikpapan menuju IKN. Sehingga tidak merusak hutan dan ekosistem lingkungan disekitarnya. Keberadaan jalan tol akan memangkas waktu tempuh Bandara Balikpapan-IKN yang semula 1,5 jam, hanya menjadi sekitar 30 menit," pungkas Bamsoet. (*)