HNW: Dengarkan Aspirasi Rakyat, Pemerintah Mestinya Menolak Timnas Israel Main di Indonesia
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid kembali menerima aspirasi warga agar Pemerintah Indonesia menolak kehadiran Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20
Editor: Content Writer
“Artinya, Indonesia seharusnya membayar utang sejarah itu dengan memaksimalkan usaha untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Karena itu, seluruh manuver apapun yang bermakna pengakuan pada Israel dan semakin menjauhkan Palestina merdeka harus dihindari,” imbuh politisi PKS ini.
HNW menegaskan sebagaimana komitmen konstitusional Indonesia untuk membela Palestina dalam kerangka menjunjung kemerdekaan dan ketertiban dunia, semestinya Kemenpora dan PSSI melanjutkan sikap konstitusional yang sudah dicontohkan oleh Bung Karno dan Presiden-Presiden RI berikutnya.
“Mestinya Kemenpora jangan memberi jaminan kepada Timnas Israel, apalagi juga belum dibahas di DPR. Seharusnya lebih dulu dibahas dengan wakil rakyat. Dan, dengarkan suara nurani rakyat Indonesia, dengan bertanya kepada MUI, Ormas-Ormas Islam, untuk kemudian kembali ke jatidiri Indonesia yang konsisten membela Palestina dan menolak penjajahan Israel,” tandasnya.
HNW menambahkan Indonesia adalah negara yang berdaulat dan memiliki kekhasan sehingga wajar bila kekhasan Indonesia itu diakui. Di negara-negara Eropa, dalam balap Formula I atau Motogp, ketika pembalap menang dirayakan dengan Champagne.
“Pada balap Formula E di Jakarta atau Motogp di Lombok, kita tidak memakai perayaan kemenangan dengan Champagne. Itu tidak masalah. Artinya sudah menjadi tradisi internasional menghormati kekhasan masing-masing negara,” katanya.
Sebagai negara merdeka dan berdaulat Indonesia bisa mencontoh Qatar. Negara Qatar menjadi tuan rumah World Cup 2022. Qatar berani menyatakan memiliki budaya dan budaya Qatar menolak LGBT. Dunia internasional bisa menerima kekhasan budaya Qatar.
“Kenapa itu tidak dilakukan Indonesia. Qatar negara kecil tetapi berani dan bisa. Indonesia sebagai negara besar tentu lebih bisa. Indonesia terhormat di dunia Barat, dan di Timur Tengah. Indonesia terhormat dan jangan dikerdilkan seolah-olah kita hanya menjadi tuan rumah piala dunia U-20 kemudian menerima Timnas Israel. Tidak bisa begitu. Kita bisa contoh Qatar yang menjadi tuan rumah World Cup 2022 tapi tetap diakui kedaulatan dan kekhasannya,” katanya.
“Jadi Indonesia bisa menolak Timnas Israel. Kita menjaga harga diri dan kehormatan sebagai negara merdeka. Kedaulatan bangsa dan negara manapun diakui. Pada waktu Formula E dan Motogp di Lombok, ketika penyerahan hadiah tidak memakai Champagne. Ternyata bisa. Lalu, kenapa kita tidak bisa menolak Timnas Israel? Seharusnya bisa, dan kedaulatan bangsa dihormati dan tidak ada yang mempermasalahkan."
"Karenanya dengan penolakan ini kita bisa mengkoreksi manuver-manuver yang menjerumuskan Indonesia keluar dari konstitusinya dengan secara halus dan bertahap melakukan hal yang mudah dinilai sebagai mengakui Israel padahal menjajah Palestina, dimulai dari penerimaan terhadap timnas Israel."
"Penting pemerintah memperhatikan penolakan publik serta konsisten dengan sikap dasar Bangsa dan Negara Indonesia yang menolak penjajahan sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 45 yang masih tetap berlaku dan makin relevan pada saat-saat seperti ekarang ini," tutupnya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.