Ketua MPR RI Gelar Lomba Fun Free Fly Burung Paruh Bengkok di Bali
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengadakan Lomba Burung Paruh Bengkok di Blackstone Beach Klungkung Bali dalam rangka hari ulang tahun Bamsoet ke-60.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengadakan Lomba Fun Free Fly Burung Paruh Bengkok di Blackstone Beach Klungkung Bali.
Diikuti puluhan peserta dari seluruh komunitas free fly di Bali, Lomba Fun Free Fly Burung Paruh Bengkok diadakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun Bamsoet ke-60.
"Lomba Fun Free Fly Burung Paruh Bengkok ini mempertandingkan enam kelas, yaitu kelas Solo Macaw, Flog Macaw, Small Bird Class, Medium Bird Class, Beauty Contest dan Grand Champion. Lomba digelar sebagai ajang media gathering, silaturahmi dan sarana saling bertukar informasi antar komunitas pecinta burung paruh bengkok," ujar Bamsoet usai menutup Lomba Fun Free Fly Burung Paruh Bengkok di Blackstone Beach Klungkung Bali, Senin (12/9/2022).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM dan Keamanan ini menuturkan, para pemenang lomba terdiri dari berbagai usia. Pemenang termuda di kelas Medium Bird Class diraih Ode yang berusia 12 tahun dengan Kakatua Jambul Kuning kebanggaan nya.
Juara kelas Solo Macaw dan juara Small Bird Class dimenangkan Rudi Barong, pemenang Beauty Contest dipegang Fajar dengan jenis Scarlet Macaw serta pemenang Flog Macaw Rony Liauw.
"Pada sesi penutup digelar lomba best of the best dalam kategori Grand Champion, antar para pemenang lomba di semua kategori. Pemenang Grand Champion jatuh kepada Rudy Barong dengan burung Falk (Small Bird Class) kebanggaan nya yang menang bertanding melawan Macaw, Kakatua, dan burung besar lainnya," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini juga mengingatkan pentingnya melindungi satwa langka.
Saat ini upaya konservasi satwa, termasuk burung paruh bengkok semakin memiliki banyak tantangan. Terlebih habitat asli satwa semakin rusak, baik lantaran faktor alam, maupun faktor campur tangan manusia. Misalnya seperti kegiatan penebangan hutan atau deforestasi yang semakin intens dilakukan.
"Hingga Februari 2020, avi-fauna atau jumlah varietas burung di Indonesia tercatat sebanyak 1.794 spesies. Menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah spesies burung terbanyak keempat di dunia, setelah Kolombia, Peru, dan Brazil. Dari besarnya keragaman avi-fauna yang kita miliki tersebut, 81 jenis di antaranya adalah burung paruh bengkok, dengan persentase terbesar yaitu sebanyak 32 jenis atau hampir 40 persennya hidup di wilayah Maluku," pungkas Bamsoet. (*)