Gus Jazil Ajak Kemenag-LASQI Sinergi Kembangkan Kesenian Islami
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengajak seluruh pihak untuk memberikan dukungan terhadap pengembangan kesenian islami seperti qasidah, gambus
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Budaya kesenian islami belakangan kurang mendapatkan tempat di hati masyarakat. Berbagai kesenian islami seperti qasidah yang pernah berjaya pada era 80-an, kini semakin redup dan tergusur oleh kesenian-kesenian modern, termasuk kesenian dari luar seperti K-Pop dan lainnya.
Wakil Ketua MPR RI yang juga ketua umum Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Jazilul Fawaid mengajak seluruh pihak, khususnya Kementerian Agama (Kemenag) untuk memberikan dukungan terhadap pengembangan kesenian islami seperti qasidah, gambus, rebana dan lainnya.
”DPP LASQI terus bekerja keras untuk membangun kebersamana itu sekaligus mencari cara-cara baru supaya seni qasidah mendapatkan tempat lebih luas di masyarakat. Event-event di berbagai kota, kami berharap Kementerian Agama juga melibatkan LASQI sehingga budaya qasidah makin lama juga mendapatkan tempat,” ujar Gusn Jazil–sapaan akrab Jazilul Fawaid saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) LASQI Jawa Barat di Kota Bandung, Kamis (29/12/2022).
Gus Jazil menceritakan dulu qasidah menjadi bagian dari gelaran Musyabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang benar-benar mendapatkan dukungan oleh pemerintah di era Orde Baru. ”Kalau dulu MTQ itu benar-benar kelihatan pemenangnya. Mereka diberikan tempat khusus pada malam Nuzulul Quran diberikan tempat, mendapatkan dukungan negara,” urainya.
Dengan car aitu, kegiatan kesenian islami seperti qasidah atau MTQ menempel di tengah masyarakat. ”Kultral ini kalau tidak kita jaga bersama, lambat laun hilang. Anak-anak kita nyanyinya Korea. Harus ada artis-artis atau bintang qadsidah baru dengan variasi baru biar nggak yang dikenal Cuma lagu Perdamaian atau Kota Santri,” urainya.
Karena itu, Gus Jazil menekankan kepada seluruh jajaran LASQI di semua tingkatan baik di DPP, DPW maupun DPD kabupaten/kota untuk terus meningkatkan kreativitas sehingga bisa menyesuaikan atau mengharmonikan qasidah dengan perkembangan kesenian dan kehidupan masyarakat modern. ”Mungkin dari pakaiannya, alat musiknya, cara tampilnya diperbaharui sekreatif mungkin sehingga menyesuaikan dengan kondisi kekinian. Dengan begitu qasidah mendapat tempat,” katanya.
Gus Jazil meminta para pengurus LASQI di semua tingkatan untuk terus melakukan pembinaan bibit-bibit muda potensial untuk mendalami kesenian islami seperti qasidah. "Caranya ya dilombakan karena ini ujungnya adalah festival duta-duta qasidah sehingga muncul bintang-bintang baru binaan LASQI," tuturnya.