Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MPR RI: Pentingnya Tiga Kecerdasan dalam Pembangunan Karakter Bangsa

Dalam sarasehan kehumasan di Universitas Muhammadiyah, Setjen MPR RI ungkapkan tiga jenis kecerdasan yang dibutuhkan untuk membangun karakter bangsa.

Editor: Content Writer
zoom-in MPR RI: Pentingnya Tiga Kecerdasan dalam Pembangunan Karakter Bangsa
Istimewa
Selenggaraan Sarasehan Kehumasan MPR, Menyapa Sahabat Kebangsaan bertema: ‘Peran Mahasiswa Dalam Pembangunan Karakter Bangsa' di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung pada Jumat (05/05/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Kabag Pemberitaan Setjen MPR RI, Indro Gutomo SH, MH menyampaikan bahwa dalam sejarah kemerdekaan Indonesia hingga masa Reformasi, mahasiswa mempunyai peran sentral.

"Adik-adik harus paham bahwa dalam sejarah Indonesia, setiap perubahan rezim, aktor utamanya adalah mahasiswa. Mereka selalu berhasil sebagai agen perubahan karena pergerakannya selalu murni belum terpengaruh kepentingan apapun. Pergerakan murni tersebut dikarenakan mahasiswa senantiasa bergerak dengan semangat karakter bangsa, antara lain jiwa patriot, semangat persatuan dan kerja keras pantang menyerah," ujarnya.

Hal ini disampaikan Indro Gutomo saat menjadi narasumber di hadapan 125 mahasiswa dari berbagai fakultas dan civitas akademika Universitas Muhammadiyah, Bangka Belitung, dalam acara Sarasehan Kehumasan MPR RI, Menyapa Sahabat Kebangsaan, bertema: 'Peran Mahasiswa Dalam Pembangunan Karakter Bangsa' pada hari Jumat (05/05/2023).

Pada kesempatan lain Indro Gutomo, menambahkan bahwa mahasiwa perlu mengantisipasi efek negatif globalisasi seperti narkoba, pergaulan bebas, radikalisme dan sikap individualistis. “Efek negatif ini akan menggerus karakter bangsa," imbuhnya.

Untuk menghadapi hal ini, Indro Gutomo mengingatkan mahasiswa yang hadir akan pentingnya kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional.

Untuk melaksanakan pembangunan kembali karakter bangsa ini, maka perlu kerja sama yang baik antara mahasiswa sebagai generasi penerus dan seluruh komponen bangsa tidak terkecuali lembaga MPR RI.

Ia pun memaparkan peran MPR RI dalam membangun karakter bangsa, yaitu melalui tugas yang dimilikinya. Salah satunya adalah pemasyarakatan empat pilar MPR RI yang terdiri dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Keempat pilar ini merupakan nilai-nilai luhur, sumber karakter bangsa Indonesia.

Berita Rekomendasi

Peran lainnya adalah MPR RI pernah mengeluarkan Tap MPR RI Nomor VI/MPR/2001 tentang etika kehidupan berbangsa. Tap ini berisi rekomendasi kepada seluruh penyelenggara negara dan masyarakat untuk senantiasa mengedepankan etika dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Kemudian, Indro Gutomo pun menjelaskan peran mahasiswa dalam membangun karakter bangsa. Menurutnya, peran konkrit mahasiswa dalam pembangunan karakter bangsa ini dapat dilakukan dengan mengombinasikan dan senantiasa mengasah tiga kecerdasan.

Pertama kecerdasan spiritual, mahasiswa diharapkan selalu menjaga ibadah, kedua kecerdasan intelektual, dan yang ketiga adalah kecerdasan emosional yang dapat dilakukan melalui aktifitas penyaluran bakat, seni budaya maupun olahraga.

"Dengan modal tiga kecerdasan tersebut mahasiswa akan menjadi SDM yang tangguh dan tidak mudah goyah, mampu menghadapi bahaya disintegrasi," ungkapnya.

Selanjutnya, sarasehan ini diisi oleh narasumber kedua dari Universitas Muhammadiyah Babel Radmida Dawam., SH., MH., melihat bahwa Indonesia terdiri dari berbagai pulau yang masing-masing daerahnya hampir semua punya hukum adatnya masing-masing, apabila persatuan tidak dikelola dengan baik maka akan terjadi perpecahan sehingga akan membahayakan NKRI.

"Di sinilah kita lihat pentingnya wawasan kebangsaan, wawasan ini akan menumbuhkan jiwa persatuan. Jiwa persatuan akan mencegah terjadi perpecahan bagi bangsa Indonesia," ujar Radmida.

Radmida juga mengingatkan kepada seluruh mahasiswa agar senantiasa menjaga sikap jujur, kerja keras, serta mengasah tiga kecerdasan seperti yang sebelumnya disampaikan oleh bapak indro gutomo.

"Kami juga merupakan kampus yang sangat terbuka dan menghargai perbedaan. Dan disini wawasan nusantara merupakan kurikulum wajib. Hal ini dikarenakan sejarah yang telah membuktikan bahwa Muhammadiyah bereperan besar dalam meraih kemerdekaan Indonesia serta menyatukan perbedaan antara agama dan nasionalis," tambahnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan kontribusi Muhammadiyah didasarkan pada prinsip ke-Indonesiaan melalui konsep Darul Ahdi Wa Syahadah, artinya Muhammadiyah dan umat Islam sebagai kekuatan mayoritas memiliki tanggung jawab besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Acara ini juga dihadiri oleh pejabat kedua pihak yakni Wakil Rektor I Dr. Pratiwi Amelia, M.Pd, BI., Plt. Deputi Administrasi Setjen MPR RI, Fauziah, SE., MM, Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga Biro Humas Setjen MPR Indro Gutomo SH., MH., serta dosen Unmuh Babel Radmida Dawam., SH., MH. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas