Jasad Saptono Dikenali dari Tahi Lalat
Jenazah Saptono alias Pak Tuo, tersangka teroris yang tewas ditembak tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Cikampek, Jawa Barat, Sabtu ini (15/5/2010) dibawa ke Desa Sajira, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak.
Editor: Tjatur Wisanggeni
"Mudah-mudahan hari ini kami bisa membawa jenazah Saptono dari Rumah Sakit Polri untuk dimakamkan di kampung halamannya," kata Awal Purmono, kakak kandung pertama saat dihubungi, Sabtu (15/5/2010).
Ia mengatakan, pihaknya saat ini sudah mengurus kepulangan jenazah Saptono karena keluarga meyakinkan yang tewas di Cikampek itu adiknya. Keyakinan tersebut dikenal ciri-ciri seperti terdapat tahi lalat di pipi.
Karena itu, kata dia, pihaknya berharap setelah selesai hasil tes DNA yang diambil sampel anak-anaknya itu bisa segera dipulangkan untuk dimakamkan di tempat kelahirannya. Pemakaman rencana berdampingan dengan kakak kandungnya Jaja Pura Sudarma yang tewas ditembak mati tim Densus 88 di Aceh Besar.
Jaja Pura Sudarma tersangka terorisme dimakamkan 10 Maret 2010 di Desa Sajira, Kecamatan Sajira. "Kami hanya pasrah melihat adiknya tewas karena mereka memperjuangkan keyakinannya," katanya.
Sementara itu, Ketua RT 02 desa setempat Dade Hidayat mengaku warga tidak menolak pemakaman Saptono di kampung halamannya jika keluarga tidak mengundang jemaah orang luar daerah. Sebab pemakaman Jaja Pura Sudarma banyak jemaah orang luar mereka tidak menghormati dan menghargai adat istiadat masyarakat setempat.
"Kami akan mengusir mereka jika datang ke sini dan jika perlu kami akan melakukan aksi perlawanan," katanya. (*)