Boediono Minta Muhammadiyah Jawab Tantangan Dunia
Boediono meminta Muhammadiyah mempersiapkan kekuatan guna menghadapi tantangan dunia yang lebih besar ke depan.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Wakil Presiden Boediono meminta Muhammadiyah mempersiapkan kekuatannya guna menghadapi tantangan dunia yang lebih besar ke depan.
Menurut Boediono, Muktamar Seabad Muhammadiyah adalah momen yang tepat untuk memantapkan peran Muhammadiyah di segala aspek kehidupan. Di bawah kepemimpinan Muhammdiyah baru, Din Syamsuddin dan Siti Noordjanah, Boediono berharap Muhammadiyah mampu menjawab tantangan itu dengan kekuatannya.
"Sebagai pribadi, kita mengharapkan Muhammadiyah sebagai organisasi modern, mandiri, kuat, reginaf, dan gesit menghadapi tantangan-tantangan," ujar Wapres Boediono saat pidato penutupan Muktamar Seabad Muhammadiyah di Sportorium, UMY, Yogyakarta, Kamis (8/7/2010).
Berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Boediono menyebutkan ada empat tren demografi yang akan mengubah perkembangan dunia mendatang.
Tren pertama, terjadi pergeseran kekuatan perekonomian dari negara maju ke negara berkembang. Kedua, dominasi usia tua di negara maju meningkatkan permintaan tenaga kerja. "Yang mengakibatkan pergerakan manusia antar negara akan meningkat dengan konsekuensi sosial, politik, ekonomi dan keamanan," jelasnya.
Ketiga, pusat-pusat pertumbuhan penduduk akan terkonsentrasi di negara-negara Islam, karena peningkatan jumlah penduduk. "Bisa membawa konsekuensi besar terhadap perkembangan global," ujarnya.
Dan tren keempat, yakni sebagian besar populasi dunia akan tinggal di perkotaan, sehingga perkotaan semakin padat, yang bisa menimbulkan persoalan urbanisasi.
Dalam satu dekade mendatang penduduk Indonesia akan didomidasi usia 16-65 tahun. Hal ini akan membuka peluang emas sekaligus membuka tantangan berat. "Di satu sisi dapat memberikan bonus demografi yang akan memberi kemudahan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain akan menimbulkan tantangan besar, antara lain di sektor pendidikan, lapangan kerja, kesehatan dan permodalan untuk usaha. Implikasinya akan menimbulkan persoalan pelik yang membutuhkan respon yang konkret."paparnya.
Oleh karena itu, Boediono minta Muhammadiyah memainkan pernanannya untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.