Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengurus Partai Demokrat Diminta Hentikan Wacana KLB

wacana KLB dinilai idak mencerminkan sebagai seorang kader yang memahami betul nuansa kebatinan dan konstitusi Partai Demokrat.

Editor: Ade Mayasanto
zoom-in Pengurus Partai Demokrat Diminta Hentikan Wacana KLB
/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Sekertaris Jenderal DPP Partai Golongan Karya Idrus Marham ditemani Ade Kamarudin berpamitan kepada Ketua DPR RI Marzuki Alie di ruang kerjanya, berkaitan dengan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR RI dari komisi II, Kamis (9/6) di Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan dan wacana Kongres Luar Biasa (KLB) yang disuarakan oleh Ketua DPP Partai Demokrat Kastorius Sinaga dan pesan singkat yang diduga berasal dari Rusia dan berasal dari Marzuki Alie adalah sangat murahan dan seperti mengigau.

Hal itu dilakukan juga tidak mencerminkan sebagai seorang kader yang memahami betul nuansa kebatinan dan konstitusi Partai Demokrat. Bicara KLB dalam beberapa kesempatan Sekjen Partai Demokrat telah menjelaskan secara gamblang bahwa tidak ada agenda atau gerakan menuju KLB. Hal ini karena memang secara konstitusi dan kondisi, tidak ada satupun alasan yang mendasari pelaksanaan KLB, baik itu dalam persepsi konstitusional maupun kebutuhan kelembagaan.

"Apa yang disampaikan oleh Sekjen tersebut tidak perlu lagi diterjemahkan lagi karena sudah terang benderang,"ujar Ketua Bidang Hukum dan HAM DPP IMDI (Insan Muda Demokrat Indonesia), Didik Mukrianto dalam pers rilisnya, Sabtu (9/7/2011).

Menurut Didik, forum Rakornas yang dilakukan oleh DPP Partai Demokrat beberapa hari ke depan adalah forum konsolidasi organisasi dan kelembagaan seperti forum Rakornas yang lalu-lalu dan dilaksanakan DPP Partai Demokrat. Dalam Konstitusi dan aturan main Partai Demokrat sebuah pelaksanaan kegiatan termasuk Rakornas dan KLB sudah diatur rigid mengenai hal tersebut.

"Kalau kemudian ada yang coba memainkan forum tersebut untuk mewujudkan syahwat dan libido politiknya, benar-benar yang bersangkutan sedang ngigau," paparnya.

Dia mengemukakan, bila melihat secara utuh baik personifikasi dan record yang bersangkutan(Kastorius Sinaga) di Partai Demokrat dari awal hingga saat sekarang dengan mencermati isu yang dimainkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang bersangkutan kurang memahami aturan main konstitusional kelembagaan secara utuh.

Berita Rekomendasi

"Ini yang akhirnya hanya menjadi petasan-petasan cabe yang meledak-meledak tanpa kontrol yang hanya menimbulkan pertanyaan sesaat saja yang akhirnya kita juga memaklumi kapasitas, kapabilitas dan kompetensinya," imbuhnya.

Dia menambahkan, gerakan seperti itu harus segera dihentikan dan disudahi kecuali yang bersangkutan bermaksud untuk menyebarkan keresahan itu. Sebagai kader Partai Demokrat, Didik tentunya akan serius menyikapi itu dan mengambil langkah taktis dan konkrit.

"Apalagi mas Edhie Baskoro selaku Sekjen Partai Demokrat sudah menjelaskan secara gamblang kepada publik," imbuhnya seraya menegaskan, dirinya sangat prihatin dan menyayangkan tindakan-tindakan tidak bertanggung jawab tersebut.

"Apakah itu yang namanya Kader yang baik. Kalau ada ide, saran dan jurus yang handal untuk perbaikan kelembagaan, sudah barang tentu kalau tujuannya baik untuk kebesaran Partai Demokrat akan disampaikan secara internal dalam forum DPP ataupun langsung kepada Ketua Umum dan Sekjen," ungkapnya.

Ia berharap seluruh elite dan pengurus PD baik yang di DPP maupun di daerah untuk tetap menahan diri, tidak membuat pernyataan atau gerakan yang bertentangan dengan kebijakan dan sikap DPP PD termasuk yang sudah disampaikan Sekjen PD kepada publik.

"Sudah menjadi kewajiban kita untuk mendukung penuh dan mensosialisakan program-program Pemerintahan SBY guna dapat diakses sebanyak-banyaknya oleh Rakyat Indonesia. Bukan lagi berwacana dan berpolitik di Internal yang bisa membuat keresahan internal dan menimbulkan spekulasi publik yang merugikan Partai Demokrat dan SBY," sergahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas