Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Marzuki Ngaku Sudah Izin ke Amir dan Anas Urbaningrum

Berharap mendapat simpati dari Ketua Dewan Pembina Demokrat SBY karena pesan pendeknya, Marzuki Alie justru harus menuai kritik.

Penulis: Y Gustaman
Editor: Prawira
zoom-in Marzuki Ngaku Sudah Izin ke Amir dan Anas Urbaningrum
Tribunnews.com/Herudin
Marzuki Alie 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berharap mendapat simpati dari Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono karena pesan pendeknya, Marzuki Alie justru harus menuai kritik. Tak sedikit pengamat mengartikan pesan pendek Marzuki sebagai upaya mendongkel Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum.

Tak mau dikambinghitamkan, Marzuki mengklarifikasi maksud pesan pendeknya untuk SBY. Ia mengaku, sebelum mengirimkan pesan itu dari Rusia untuk SBY, sudah izin sejawatnya di Demokrat. Termasuk mereka yang disebut-sebut dalam pesan pendek itu seperti Amir Syamsudin. Tak lupa kepada Anas.

Maksud pesan pendek tersebut, untuk menyikapi pesan kader yang resah melihat kader partai adu mulut saat acara Jakarta Lawyer Club di TVONE. "Saya komunikasikan hal ini pada Sekretaris Dewan Kehormatan Amir Syamudin, untuk disampaikan pada rapat dewan kehormatan," ujar Marzuki kepada wartawan, Minggu (10/7/2011).

Maksud Marzuki tak disambut Amir. Ia merasa tak enak hati jika dibuka dalam rapat tersebut. Dengan segala keberanian, Wakil Ketua Dewan Pembina itu mengambil opsi untuk mengirimkannya langsung lewat pesan
pendek ke SBY. Bahkan, Marzuki juga memberitahukan Andi Mallarangeng,
dan ada kesempatan untuk dibahas dalam pertemuan selanjutnya.

Sayang, pertemuan lanjutan itu tak terlaksana karena Andi harus
berangkat ke Palembang, meninjau kesiapan Sea Games. Sepulangnya Andi
dari Palembang, giliran Marzuki yang tak ada waktu karena harus
menghadiri undangan parlemen di Rusia. Saat di Rusia, keluhan kader
bertambah banyak yang dikirimkan lewat pesan pendek.

"Makanya saya tembuskan SMS saya itu ke semua anggota dewan pembina
dan bukan ke ketua dewan pembina saja. Ini untuk segera diambil
tindakan kepada kader-kader yang membandel yang tidak menghiraukan
keputusan dan instruksi pimpinan yang dikeluarkan ketua umum untuk
tidak saling serang antar kader," katanya.

"Kader tidak boleh lagi bicara berkaitan dengan hal itu dan hanya
boleh bicara mengenai proses pekejeraan. Instruksi yang tidak didengar inilah yang harus ditindaklanjuti. Kalau berdebat terus artinya kan tidak didengar instruksi itu kan,” terangnya.

Berita Rekomendasi

Belakangan, pesan pendek Marzuki kepada SBY dibaca lain para pengamat. Mereka menafsirkan pesan Marzuki sangat pribadi dan mengandung maksud untuk mendongkel Anas dari kursi ketua umum. "Saya pikir itu menunjukkan pemakzulan untuk Anas," ujar pengamat politik Ray Rangkuti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas